Tinggalkan Demokrat Jatim, Menantu Pakde Karwo Gabung Golkar, Alasannya karena Demokratis

| 23 May 2022 14:30
Tinggalkan Demokrat Jatim, Menantu Pakde Karwo Gabung Golkar, Alasannya karena Demokratis
Bayu Airlangga (kanan) berfoto bersama Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur M. Sarmuji usai menyatakan bergabung ke Partai Golkar.

ERA.id - Politisi muda di Jawa Timur yakni Bayu Airlangga, meninggalkan Demokrat usai merasa dizalimi DPP dalam Musda. Ia kini bergabung dengan Partai Golkar.

Bayu yang juga Menantu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan eks Gubernur Jatim Soekarwo itu mengatakan, dirinya telah menjalin komunikasi secara intensif dengan pengurus Partai Golkar.

"Saya sudah bertemu Ketua Golkar Jatim Pak Sarmuji. Saya sudah mengenal beliau cukup lama dan (Sarmuji) banyak mengajarkan tentang politik," kata Bayu, Sabtu silam.

Dia juga mengaku memiliki pertimbangan khusus untuk bergabung dengan Golkar yakni mengedepankan konsep demokratis. Di Golkar, tambahnya, semua kader memiliki kesempatan dan setiap hal yang diperjuangkan untuk kebesaran partai sangat dihargai.

"Itu yang membuat saya tertarik dan mantap bergabung dengan Golkar," tambahnya.

Ia menegaskan dirinya siap mengikuti instruksi dari Partai Golkar terkait langkah politik ke depan, khususnya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Secara pribadi, Bayu mengatakan sudah menyiapkan diri maju dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 dan maju sebagai calon anggota DPR RI.

"Rencana ke depan, saya akan ikut perintah Pak Sarmuji sebagai Ketua Golkar Jatim. Saya pribadi memproyeksikan untuk maju ke DPR RI di tahun 2024," katanya.

Bayu Airlangga menyatakan keluar dari Partai Demokrat karena dirinya tidak terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur periode 2022-2027.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menunjuk Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.

Selain duduk sebagai anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, Bayu pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim.

Sementara itu, Sarmuji mengatakan Bayu adalah kader potensial dan mereka telah menjalin komunikasi setelah Bayu menyatakan mundur dari Partai Demokrat.

"Jadi, secara etika kami menjaga betul sebelum Bayu menyatakan keluar dari Demokrat. Kami tidak bicara soal membangun persepsi terhadap Partai Golkar. Ibarat transfer pemain sepak bola, saat kontraknya habis, baru kami melakukan pembicaraan. Kami menjaga etika sesama partai," ujar Sarmuji.

Wakil Ketua Komisi VI DPR itu mengatakan Bayu segera dimasukkan ke kepengurusan DPD Partai Golkar Jatim dan telah meminta izin kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk segera dilakukan revitalisasi kepengurusan.

Rekomendasi