MUI Sulsel Bilang Khilafah Tak Identik dengan Terorisme

| 06 Jun 2022 11:27
MUI Sulsel Bilang Khilafah Tak Identik dengan Terorisme
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan, Prof KH Najamuddin (Antara).

ERA.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan, Prof KH Najamuddin, menduga ada kelompok tertentu menyalahartikan khilafah dalam setiap kegiatannya adalah terorisme.

"Khilafah tidak identik dengan terorisme dan khilafah tidak boleh disalahartikan," ujar Prof Najamuddin, Sabtu silam.

Khilafah dalam arti kepemimpinan adalah sesuatu yang wajib dalam pandangan Islam. Nabi Muhammad SAW memerintahkan, jika kalian bertiga keluar dari daerah, angkatlah satu pemimpin dalam perjalanan.

"Jika tiga saja harus ada pemimpin maka dalam komunitas Rukun Tetangga atau Rukun Warga (RT/RW) hingga negara perlu ada pemimpin."

Makanya, kepemimpinan disesuaikan dengan kebutuhan satu komunitas, ada berbentuk monarki dalam berbagai bentuknya seperti kerajaan (mamlakah), ada berbentuk republik, dan lain sebagainya.

Tidak ada model yang baku ditawarkan Islam kecuali hanya prinsip prinsip seperti musyawarah dan lain-lain.

"Dari sistem itu, maka ada pemimpin dijuluki Amir, Rais Daulah, Almalik, Sultan, dan sebagainya. Semua itu sebenarnya adalah eksistensi manusia sebagai khalifah," tuturnya.

Toh jika ada orang Muslim Indonesia yang tidak mengakui pemerintahan yang sah, mulai dari kecamatan hingga negara, bahkan ada niat untuk melakukan separatis, maka bisa saja dia masuk dalam kategori orang yang tidak berbaiat.

Rasulullah menyebutkan siapa yang tidak berbaiat maka jika mati, matinya dalam keadaan jahiliyah atau kafir.

"Kesiapan kita mengikuti aturan negara dan tunduk aturan negara, pada hakikatnya kita berbaiat kepada NKRI yang menjadi kewajiban kita selaku Muslim di Indonesia," ujarnya menekankan.

Karena itu, perlu dipahami khilafah dengan makna yang sebenar-benarnya, agar tidak terjadi pemahaman yang mengarah kepada ekstremisme dan radikalisme.

Memahami substansi khilafah dalam bingkai Kesatuan Negara Republik Indonesia. "Pancasila bagi bangsa Indonesia sudah final. Founding father kita yang terdiri dari ulama, menganalogikan dengan Piagam Madinah yang pernah dibuat Nabi dalam menyatukan elemen umat dalam bingkai negara Madinah," katanya menerangkan.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengasumsikan konvoi kendaraan bermotor dengan membawa spanduk bertuliskan 'Kebangkitan Khilafah' oleh kelompok Khilafatul Muslimin, belum lama ini di Jakarta dinilai bisa berpotensi mengarahkan dan melahirkan paham terorisme.

Rekomendasi