Kurikulum Merdeka Disebut Sama dengan Orba, DPRD Bandung: Lebih Pentingkan Penampilan Daripada Kritis Berpikir

| 19 Jul 2022 22:15
Kurikulum Merdeka Disebut Sama dengan Orba, DPRD Bandung: Lebih Pentingkan Penampilan Daripada Kritis Berpikir
Ilustrasi siswa (Anda M/ ERA)

ERA.id - Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung, Yoel Yosaphat menyoroti kurikulum merdeka di Kota Bandung. Ia menilai masih ditemukan hal-hal yang tidak sejalan.

"Pada dasarnya kami mengapresiasi adanya kurikulum merdeka sebagai solusi terhadap krisis belajar yang menjadi semakin parah akibat pandemi, termasuk dampak yang dirasakan oleh warga Bandung, namun dalam implementasinya kurikulum yang masih kurang menggali kompetensi dari pembelajaran," papar Yoel kepada era.id di Bandung, Selasa (19/7/2022).

Salah satu poin yang disororinya yaitu persoalan kedisiplinan yang tidak jauh berbeda dengan penerapan di sekolah pada masa orde baru.

"Kami melihat bahwa masih ada penekanan kedisiplinan yang tidak produktif, seperti soal kedisiplinan rambut, ini merupakan pola disiplin pada masa Orde Baru, dimana lebih menekankan ketaatan pada penampilan, bukan pada penguasaan konten," paparnya.

Tak hanya itu, dirinya melihat kesiapan tenaga pengajar yang belum optimal untuk penerapan Kurikulum Merdeka. Kesiapan guru, baginya perlu dilakukan secara matang agar mampu mengolah informasi dengan benar.

"Saat kami soroti dilapangan, ternyata masih ada guru yang belum memahami pola kurikulum yang kental akan laju informasi yang sangat kencang, untuk itu guru yang menerapkan kurikulum perlu memiliki pandangan yang luas, contohnya belum lama ini di Kota Bandung ada kehebohan dari para pemuda, tentang keyakinan bumi datar (flat earth) sebagai hasil keyakinan agamawi plus membaca ulasan dari internet, disinilah guru menjadi pengaruh utama yang mampu mengendalikan siswa dalam menggunakan teknologi informasi," tegasnya.

Untuk itu dirinya berharap, persiapan bagi guru harus terus dimatangkan dalam penerapan Kurikulum Merdeka, terutama mengenai kedisiplinan dalam membaca informasi dari internet dan membangun kekritisan berpikir, menjadi pokok yang lebih utama.

Rekomendasi