ERA.id - Mengingat persaingan di industri yang begitu ketat, generasi muda kini seolah dituntut memiliki kompetensi yang mumpuni di dunia kerja.
Tak jarang, mereka (generasi muda) seringkali protes dan berucap "kenapa sih harus ada pengalaman kerja? Padahal, kan baru lulus.
"Mau melamar copy writing tapi ternyata jurusannya manajemen," jelas Fahrizal dalam konferensi pers International Global Network bertajuk "Connecting Dreams" di Jakarta, baru-baru ini.
Maka jangan heran, yang terjadi di lapangan banyak lulusan kuliah saat ini tidak linear atau sejalan dengan jurusan saat melamar kerja.
"Saya melihat di lapangan, begitu banyak industri yang tidak link match dengan para pencari kerja yang didominasi oleh Gen Z," tambahnya.
Untuk itu, Fahrizal mengatakan, menggapai karier impian pun tak sekadar membutuhkan bangku pendidikan formal, melainkan soft skill hingga pengalaman yang selaras dengan minatnya.
Hal ini pun dipandang sebagai tantangan tersendiri bagi anak muda dalam menghadapi persaingan di dunia kerja.
"Generasi muda perlu melengkapi CV (Curriculum Vitae) agar tidak hanya hebat dari sisi pendidikan formal, tapi dilengkapi dengan pengalaman seperti dari event internasional, workshop, sertifikat pelatihan dan semacamnya,"
"Dengan begitu, peluang karier dapat terbuka jauh lebih baik dan pilihan karier menjadi lebih selaras dengan minatnya," pungkas Fahrizal.
Mengasah soft skill untuk karier cemerlang
Generasi muda menjadi salah satu fondasi utama tercapainya Indonesia emas 2045. Bukan hanya kecerdasan intelektual atau pendidikan formal yang dikejar, tapi kemampuan soft skill juga diharapkan dimiliki Gen Z dalam meraih karier impian.
Saat ini, banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan soft skill bagi generasi muda. Hal tersebut telah dianggap penting oleh banyak Gen Z, karena terbukti mampu menunjang pencapaian karier yang diinginkan nantinya.
Menanggapi hal itu, International Global Network (IGN), di bawah kepemimpinan Pendiri dan CEO Muhammad Fahrizal, menggelar serangkaian acara Konferensi International Model United Nations (MUN) sepanjang tahun 2024.
Konferensi-konferensi ini merupakan simulasi sidang PBB yang dapat menjadi kesempatan bagi anak muda dalam meniti karier cemerlang di masa depan.
Anak muda dari seluruh dunia dapat berpartisipasi guna mengembangkan kemampuan soft skill mereka, mendapatkan paparan global terkini, menjalin hubungan dengan peserta dari seluruh dunia hingga dilatih untuk menjadi pemimpin di masa mendatang.
CEO International Global Network (IGN), Muhammad Fahrizal mengatakan, sejumlah agenda yang digelar ini dapat menjadi ajang untuk mempersiapkan bekal menghadapi peluang karier yang penuh tantangan.
Apalagi saat ini, dunia industri dan pendidikan memiliki jarak yang cukup lebar untuk bisa berjalan selaras, yang mana hal ini terhubung dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.
"Para peserta dapat memulai perjalanan transformatif, mengasah keterampilan yang esensial seperti riset, berbicara di depan publik, mengasah keterampilan negosiasi, berpikir kritis, dan kerja sama tim."
"Nilai-nilai ini selaras dengan fokus Kurikulum Merdeka pada "pengembangan soft skills dan karakter," jelasnya di Jakarta, baru-baru ini.
Lebih dari sekadar debat, MUN menerapkan pembelajaran praktis yang selaras dengan filosofi Kurikulum Merdeka, menekankan pada pendekatan berpusat pada peserta dan mendorong pembelajaran mandiri.
Para peserta dapat terlibat aktif dalam berbagai simulasi dan kegiatan yang dirancang untuk membantu mereka mengembangkan potensi diri secara maksimal.
Keikutsertaan dalam konferensi simulasi sidang PBB membekali para pesertanya dengan keterampilan dan pengalaman yang sangat dicari oleh sekolah atau universitas untuk melanjutkan jenjang pendidikan atau berkarir di perusahaan atau organisasi ternama di seluruh dunia.
Simulasi sidang PBB ini diyakini dapat membuka gerbang pengetahuan secara global bagi para pemuda dari seluruh penjuru dunia untuk menyelami pengalaman belajar yang lebih efektif.
Adapun sejumlah agenda IGN 2024 yang menyajikan empat konferensi layaknya simulasi sidang PBB.
1. Asia World Model United Nations VIII (Bali, Indonesia; 12-15 Juli 2024).
2. Asia Youth International Model United Nations 14th (Kuala Lumpur, Malaysia; 2-5 Agustus 2024).
3. Asia World Model United Nations IX (Seoul, Korea Selatan; 10-13 Oktober 2024).
4. Asia Youth International Model United Nations 15th (Bangkok, Thailand; 1-4 November 2024).
Sejak tahun 2016, IGN telah menggelar 61 konferensi internasional, mempunyai 21.000 alumni yang berasal dari 125 Negara, dan memiliki database yang luas hingga mencapai 946.000 lebih peserta.
IGN juga mengundang anak muda dengan semangat belajar tinggi dari seluruh dunia untuk mendaftar konferensi MUN ini.