Mendirikan Toba Tenun, Kerri Na Basaria, Putri Luhut Pandjaitan Kisahkan Tentang Ulos yang Penuh Makna dan Doa

| 20 Oct 2022 08:17
Mendirikan Toba Tenun, Kerri Na Basaria, Putri Luhut Pandjaitan Kisahkan Tentang Ulos yang Penuh Makna dan Doa
Toba Tenun (Foto: Era.id/Adelia Hutasoit)

ERA.id - Bermula dari kecintaan terhadap warisan budaya leluhurnya, Kerri Na Basaria membuka jalan dengan mendirikan Toba Tenun. Kali ini, Toba Tenun kembali menunjukkan upayanya dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

Kali ini, Toba Tenun mengadakan acara press conference&fashion show Toba Tenun: Parompuan&Ulos. Kerri Na Basaria, Founder&CEO PT Toba Tenun Sejahtera mengungkapkan pentingnya ulos dalam budaya adat Batak. Baginya, ulos sangat bermakna karena penuh dengan doa serta harapan.

"Ulos dipenuhi doa dan harapan, adanya tondi dan roh menjadi amanah sebagai penerimanya. Toba Tenun hadir untuk melengkapi filosofi tersebut, dalam berjalannya waktu dan zaman, kain ulos bukan lagi sebagai pelengkap sehari-hari atau ritual adat, maupun suatu komunitas diperjualbelikan," ujar Kerri saat ditemui di La Moda, Plaza Indonesia, Cikini, Menteng, Jakarta pada Kamis (20/10/2022).

Toba Tenun (Foto: Era.id/Adelia Hutasoit)
Caption

Seiring perkembangan zaman, putri dari Luhut Pandjaitan ini merasa makna penting ulos menjadi pudar dan hilang. Maka dari itu, Toba Tenun hadir untuk mengembalikan makna tersebut. Toba Tenun tetap mengikuti perkembangan zaman, namun menghadirkan nuansa kental budaya Batak.

"Sayangnya, modifikasi langkah itu hilang, tergerusnya ulos tersebut. Tak bisa dipungkiri, status sosial ekonomi pengrajin jadi insentif bagi pergerakan kain tenun," paparnya.

"Kami percaya kebutuhan itu bisa berjalan bersama-sama, dengan bergeraknya budaya. Namun, perlu diingat budaya tak lepas dari adat istiadat yang harus dilepaskan demi kemajuan adat. Utama adat istiadat," ucapnya.

Toba Tenun (Foto: Era.id/Adelia Hutasoit)
Toba Tenun (Foto: Era.id/Adelia Hutasoit)

Sejak berdiri tahun 2020, kehadiran Toba Tenun memberikan peluang besar bagi para perempuan pengrajin ulos di Toba untuk mengembangkan diri.

"Tidak ada orang atau bangsa bisa maju, tanpa mengikuti setengah warganya. Maka kita Toba Tenun berfokus pada pemberdayaan perempuan. Karena mayoritas pengrajin Toba Tenun dan UMKM adalah perempuan," jelasnya.

"Budaya pada dasarnya adalah orangnya hanya melihat bukan mengapresiasi budaya tersebut," tutup dia.

Rekomendasi