ERA.id - Netflix akhirnya buka suara terkait season 5 The Crown yang mendapat banyak protes dan seruan boikot dari sejumlah pihak, terlebih yang berada di lingkungan terdekat Kerajaan Inggris. Netfliz menegaskan bahwa plot cerita dalam serial tersebut bentuk dramatisasi kisah nyata kerajaan.
"The Crown selalau disajikan sebagai drama berdasarkan peristiwa sejarah," tegas Netflix, dilansir dari Screenrant, Rabu (19/10/2022).
Musim kelima serial tersebut dibuat setelah dilakukan penelitian terhadap dokumen dan berbagai pihak lainnya. Untuk itu, cerita yang disajikan berdasarkan kisah nyata yang sudah ada proses dramatisasinya.
"Musim ke-5 adalah dramatisasi fiksi, membayangkan apa yang bisa terjadi di balik pintu tertutup selama satu dekade penting bagi keluarga kerajaan. Yang telah diteliti dan didokumentasikan dengan baik oleh jurnalis, penulis biografi, dan sejarawan," jelasnya.
Sebagai informasi, protes terhadap musik kelima The Crown ini diserukan oleh mantan Perdana Menteri Inggris, John Major. Ia protes mengenai adegan karakter Charles (Dominic West) yang saat itu masih berstatus pangeran menginginkan dukungan John Major (Jonny Lee Miller) untuk menurunkan takhta ibunya, Ratu Elizabeth II.
John Major tidak terima penggambaran serial tersebut terhadap dirinya, yang dianggap meremehkan Ratu Elizabeth beserta keluarga kerajaan. Terkait plot cerita, ia menyebut banyak kebohongan dan mengatakan bahwa Netflix tidak pernah berbicara dengannya untuk menggali fakta sebenarnya.