ERA.id - Film Para Betina Pengikut Iblis sempat menuai kritikan atas judul yang digunakan. Kritikan tersebut diberikan karena penggunaan kata "betina", yang dinilai lebih cocok untuk hewan dibandingkan manusia.
Mengenai hal ini, sang sutradara, Rako Prijanto pun buka suara. Ia mengaku tak tega menggunakan kata perempuan untuk disandingkan dengan pengikut ibils.
"Soal judul ini memang sempat ramai ya di media sosial. Saya itu kayaknya nggak tega menggunakan kata perempuan," ujar Rako Prijanto saat konferensi pers di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).
Bagi Rako, perempuan merupakan sosok yang seharusnya dijaga dan indah. Perempuan dinilai kurang cocok disertakan sebagai pengikut iblis.
"Di bayangan saya, perempuan itu adalah indah dan harus dijaga. Nggak berhak jadi pengikut iblis," jelasnya.
Lebih lanjut, Rako mengungkapkan inspirasi awal bisa membuat cerita film ini. Ia mengatakan bahwa ceritanya berawal dari dirinya yang tengah dirawat di rumah sakit, yang kondisi kesehatannya menurun hingga mengingat surat Al-Quran.
"Inspirasinya dari makna tiga surat, Ali Imran, An Nass, dan Al Hujurat. Jadi ini bagaimana para iblis mengganggu manusia dan utamanya para perempuan," pungkas Rako.
Sementara itu, film Para Betina Pengikut Iblis ini bercerita tentang tiga perempuan yang menggadaikan iman dan menjadi budak iblas demi balas dendam. Film yang tayang 16 Februari 2023 ini dibintangi oleh Hanggini, Sara Fajira, Mawar de Jongh, hingga Adipati Dolken.