ERA.id - Dari kreator Game of Thrones, David Benioff dan D.B. Weiss, serta Alexander Woo, serial terbaru Netflix 3 Body Problem diangkat dari buku berjudul sama karya Liu Cixin. Keputusan seorang perempuan muda asal Tiongkok di tahun 1960-an berdampak amat besar hingga melintasi ruang dan waktu hingga masa kini. Saat hukum alam terburai di hadapan mereka, sekumpulan ilmuwan brilian yang kompak bekerja sama dengan seorang detektif yang tak biasa demi menghadapi marabahaya yang dapat meruntuhkan peradaban manusia.
Dengan narasi luas yang mencakup berbagai generasi dan semesta yang tanpa batas, serial ini mengajak penonton untuk melihat dunia dari sudut baru dan mempertanyakan berbagai hal seperti makna hidup, misteri, dan kemanusiaan. Simak lima alasan berikut mengapa kamu tak boleh melewatkan serial ini yang dirangkum dari siaran remi Netflix.
1. Garapan para kreator pemenang penghargaan
David Benioff, D.B. Weiss, dan Alexander Woo merupakan kreator yang berpengalaman dalam hal mengadaptasi buku yang laris dan dicintai penggemar menjadi serial. Dikenal melalui adaptasi Game of Thrones yang sukses besar, Benioff dan Weiss amat memahami seluk beluk menerjemahkan kisah yang kompleks menjadi serial yang wajib ditonton.
Woo merupakan penulis dan produser yang dikenal melalui serial True Blood. Ia mengutarakan kegembiraannya bahwa 3 Body Problem merupakan serial yang spektakuler dan memiliki irisan dengan sejarah Tiongkok.
2. Hasil adaptasi dari buku laris
Serial ini diangkat dari buku laris karya Liu Cixin dan sang pengarang sendiri telah memberi restu bagi David Benioff, D.B. Weiss, serta Alexander Woo untuk mengadaptasi cerita tersebut menjadi serial berikut beberapa perubahan narasi yang dirasa perlu.
(Dok. Netflix)
Serial ini memperkenalkan sejumlah karakter baru dan memiliki lokasi maupun kronologi yang berbeda. Buku "The Three-Body Problem" memenangi Hugo Award pada tahun 2014, penghargaan yang setiap tahunnya diberikan bagi kisah fiksi ilmiah atau fantasi. Dengan mengusung kisah mengenai ancaman terbesar bagi umat manusia, buku ini telah menuai banyak pujian berkat jalan ceritanya yang megah dan berliku, sekaligus kreatif dan memancing rasa ingin tahu.
3. Jalan cerita yang memikat
Sejak episode pertama, penonton langsung dibawa mengarungi perjalanan luar biasa kala sains bertemu dengan filosofi dan misteri. Cerita bermula ketika sejumlah ilmuwan paling cerdas di bumi ditaklukkan oleh sebuah kekuatan asing.
Premis menarik ini terus berkembang mencakup beberapa dekade maupun berbagai benua, fenomena, dan kenyataan. Namun 3 Body Problem terutama menggugah berkat kisahnya yang didasari pada rasa kemanusiaan, persahabatan, dan keuletan untuk bertahan hidup, yang akan menawan hati para penonton di mana saja.
4. Performa kuat dari deretan pemain
Untuk menggambarkan perjuangan seluruh umat manusia berhadapan dengan misteri yang menakutkan, para pemeran serial ini dikumpulkan dari berbagai negara. Mereka antara lain adalah Jovan Adepo, John Bradley, Rosalind Chao, Liam Cunningham, Eiza González, Jess Hong, Marlo Kelly, Alex Sharp, Sea Shimooka, Zine Tseng, Saamer Usmani, Benedict Wong, dan Jonathan Pryce.
(Dok. Netflix)
Performa kuat dan berlapis dari para pemeran berhasil menunjukkan bagaimana jadinya saat manusia menghadapi mara bahaya. Dari mencoba memahami berbagai insiden rumit yang terjadi, mengungkap kenyataan yang mengerikan, hingga mereka-reka semesta, akting para pemain 3 Body Problem menjadi poin penting dan menarik dalam pengalaman menyaksikan serial ini.
5. Efek visual yang mengagumkan
Bersiaplah terpukau akan efek visual yang luar biasa dalam serial ini. Penonton akan merasa seperti dibawa ke dunia lain, persis seperti saat jalan cerita menampilkan game video yang secara virtual memboyong pemainnya ke alam yang berbeda.
Sebuah helm berbentuk unik membuat pemain, sekaligus penonton, berada dalam lanskap dan situasi memukau yang mungkin memiliki kaitan dengan rentetan kejadian aneh baru-baru ini. Dalam serial ini, efek visual yang megah dan mempesona menjadi sebuah elemen yang krusial bagi jalan cerita.