ERA.id - Film terbaru Disney, Mulan dapat tentangan hingga boikot dari sejumlah aktivis Hong Kong, Thailand, hingga Taiwan. Aksi ini pertama kali diserukan oleh Joshua Wong, aktivis pro-demokrasi Hong Kong lewat Twitter.
Melalui unggahan Twitter pribadinya, Joshua Wong menyerukan pemboikotan atas film Mulan yang baru saja rilis pada 4 September 2020.
“Karena Disney tunduk kepada Beijing dan karena Liu Yifei secara terbuka dan bangga mendukung kebrutalan polisi di Hong Kong, saya mendorong semua orang yang percaya pada hak asasi manusia untuk #BoycottMulan,” tulis Joshua Wong di Twitter.
Aksi boikot ini didasari oleh salah seorang pemain, Liu Yifei yang menyatakan mendukung kepolisian Hong Kong untuk menggunakan kekerasan dalam aksi demo yang terjadi.
Selain Joshua, Jeffry Ngo juga mendukung aksi #BoycottMulan dengan paparan yang lebih jelas mengapa film live-action Disney itu perlu diboikot. Menurutnya aktor Donnie Yen juga sama saja seperti Liu Yifei, yang mendukung aksi brutal polisi Hong Kong dalam menangani aksi.
“@DonnieYenCT konsisten dan lebih keras menentang protes #HongKong dibandingkan @yifeicc, memperkuat propaganda China di Twitter yang mempromosikan kekerasan,” tulis Jeffry.
Bahkan menurut Jeffry hal yang lebih parah dari itu semua adalah dia (Donnie Yen) juga menggunakan wajah kulit hitam dalam pembelaan dan dukungan itu.
Without protective gear, she guard the kids and civilians with bare hands, that’s #RealMulan.
IMO even with protective gears, young girls in frontline of #HongKong protests are impressive, they’re all #Mulan. #BoycottMulan https://t.co/3c3Y6gd2E3 pic.twitter.com/BjtNFlDln2
— Nikki😷 (@nikki_miumiu) December 7, 2019
Liu Yifei sendiri merupakan aktor kelahiran China yang meniti kariernya di Amerika Serikat. Saat aksi demo besar-besaran terjadi, lewat akun Weibo miliknya, Yifei dengan terang-terangan memberi dukungan ke kepolisian Hong Kong.
“Saya mendukung polisi Hong Kong. Kalian bisa menyerang saya sekarang. Sungguh memalukan Hong Kong,” tulisnya saat itu.
Akibatnya banyak pendemo yang marah akibat perkataan dari Liu Yifei itu. Para pendemo menegaskan aksinya itu selalu dilakukan dengan damai, tetapi yang terjadi justru kekerasan dan aksi brutal pihak kepolisian Hong Kong.
Selain aktivis Hong Kong, gerakan dari aktivis Thailand dan Taiwan juga menyerukan suara yang sama agar film itu diboikot. Melalui gerakan yang di dukung oleh #MilkTeaAlliance, para aktivis Taiwan dan Thailand mendukung aksi pro-demokrasi di Hong Kong, yang mengkhawatirkan pengaruh China di wilayah itu.
Sementara itu, ilansir dari NBC News, Senin (7/9/2020), pihak Disney dan Liu Yifei belum memberikan tanggapan terhadap seruan pemboikotan film Mulan ini. Film Mulan sendiri kini sudah bisa dinikmati dengan berlangganan Disney+ dan membayar biaya tambahan.
Hanya saja, film garapan sutradara Niki Caro ini baru bisa ditonton di beberapa wilayah negara tertentu, tidak termasuk Indonesia. Diketahui, ini bukan kali pertama boikot untuk film Mulan diserukan oleh para aktivis pro demokrasi
Film Mulan sendiri menghabiskan anggaran 200 juta dolar AS sebelum penayangan ini dijadwalkan tayang di China pada 11 September mendatang.