ERA.id - Aktor Andrew Garfield membuat pernyataan mengejutkan tentang rencana rehat dari dunia akting. Keputusan itu dipilih Garfield setelah ia melalui banyak kejadian penting di kehidupannya.
Rencana rehat dari dunia akting yang telah membesarkan namanya itu disampaikan olehnya dalam acara Just for Variety baru-baru ini. Garfield yang sukses menjadi kejutan di Spider-Man: No Way Home memilih rehat untuk sementara waktu dari dunia akting.
"Saya akan beristirahat sebentar. Saya perlu mengkalibrasi ulang dan mempertimbangkan kembali apa yang ingin saya lakukan selanjutnya dan siapa yang saya inginkan dan hanya menjadi sedikit orang untuk sementara waktu," kata Garfield, dikutip Variety, Kamis (28/4/2022).
Aktor 38 tahun itu mencatat bahwa dia bersyukur atas pencapaiannya yang telah ia raih baru-baru ini. Namun dia perlu mengambil waktu sementara waktu untuk beristirahat dari sorotan yang diterimanya.
Bintang Hacksaw Ridge itu menjelaskan bahwa musim penghargaan membebani dirinya, menggambarkannya sebagai "mesin cuci." Namun, dia tetap bersyukur atas pengalaman yang dia alami selama ini.
"Sangat menyenangkan dan Anda bisa bergaul dengan orang-orang yang Anda cintai dan kagumi dan Anda bisa menjadi bagian dari percakapan yang sangat istimewa," ungkapnya.
"Anda bisa mengalami semua secara langsung, (bagian dari) yang mendalam menjadi bagian dari komunitas itu dan dinamikanya," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Garfield telah disibukkan dengan berbagai film yang membuat namanya mendapat sorotan. Setelah tampil di Spider-Man: No Way Home, dia turut serta tampil dan dinominasikan untuk Academy Awards 2022 berkat film Tick...Tick...Boom!.
Tak hanya itu saja, mantan kekasih Emma Stone itu juga baru-baru ini terlihat dalam film The Eyes of Tammy Faye. Dia juga akan membintangi Under the Banner of Heaven, yang turut dibintangi oleh Daisy Edgar-Jones, Gil Birmingham, Sam Worthington, dan Wyatt Russell.
Karakter Garfield, Detektif Pyre, adalah seorang detektif Mormon yang menyelidiki pembunuhan seorang ibu, karakter Edgar-Jones, dan putrinya oleh para pengikut Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.
"Saya pikir itu adalah studi fundamentalisme yang luar biasa yang mengarah pada tindakan mengerikan dan bagaimana manusia dapat membenarkan kekerasan yang mengerikan atas nama Tuhan dan cinta," kata Andrew tentang pertunjukan itu. "Saya merasa itu sangat menarik dan penting," tutupnya.