Bisa Jadi Pertanda Penyakit Serius, Ini 5 Penyebab Benjolan di Gusi dan Cara Mengatasinya

| 17 Sep 2022 13:13
Bisa Jadi Pertanda Penyakit Serius, Ini 5 Penyebab Benjolan di Gusi dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi benjolan di gusi (freepik)

ERA.id - Benjolan di gusi adalah hal yang tidak boleh disepelekan sebab bisa saja hal tersebut disebabkan oleh penyakit tertentu. Benjolan di gusi bisa diikuti gejala berupa nyeri, bau mulut, dan pembengkakan gusi.

Benjolan di gusi biasanya menyebabkan ketikdanyamanan, terutama saat makan. Oleh sebab itu, hal ini perlu segera ditangani.

Terkait hal tersebut, Anda perlu tahu apa penyebab benjolan di gusi. Dengan demikian, langkah penanganan yang tepat bisa segera dilakukan agar tidak menimbulkan efek atau penyakit yang lebih serius. Dikutip Era dari hellosehat, berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan benjolan tumbuh di gusi.

Berbagai Penyebab Benjolan di Gusi

1. Sariawan

Ini adalah masalah mulut yang umum dialami oleh masyarakat. Hal ini bisa terjadi pada jaringan lunak di rongga mulut, seperti pipi dalam, bibir bagian dalam, lidah, langit-langit mulut, dan gusi.

Untuk mengatasi sariawan, hal yang perlu dilakukan adalah merawat gigi dan mulut secara benar. Salah satu yang paling sederhana dan mudah adalah menyikat gigi secara rutin, jila perlu gunakanlah obat kumur. Dengan demikian, sariawan akan hilang dalam 1—2 minggu.

2. Abses

Benjolan di gusi juga bisa disebabkan oleh abses, baik abses gigi maupun abses gusi (gingival). Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses bisa menyebabkan rasa nyeri berdenyut di area mulut yang menjalar hingga telinga, tulang rahang, bahkan leher.

Ilustrasi abses gigi (freepik)

Ada gejala lain dari abses pada rongga mulut, antara lain gigi sensitif, gusi bengkak, bau mulut, meriah atau tidak enak badan, sulit untuk menelan makanan atau minuman, dan bengkak pada wajah, pipi, atau leher.

Jika Anda mengalami hal ini, Anda harus datang ke dokter. Dengan demikian, penanganan yang tepat sesuai prosedur medis bisa dilakukan untuk menangani penyakit tersebut.

3. Kista gigi

Kista gigi (dental cyst) merupakan benjolan berbentuk kantong yang isinya adalah cairan, udara, atau material lain. Letaknya ada di sekitar gigi, gusi, dan bagian rongga mulut yang lain.

Kista periapikal dan kista dentigerous bisa memengaruhi gigi dan jaringan gusi. Sementara, jenis kista mukokel umumnya berpengaruh terhadap jaringan lunak mulut, seperti pipi bagian dalam, bibir, lidah, dan gusi.

Kista berkarakteristik jinak, tidak berbahaya, dan perkembangannya lambat. Secara umum, kista bisa hilang tanpa pengobatan tertentu. Namun, jika ukuran kista sudah besar dan terinfeksi, dokter akan memberikan rekomendasi untuk mengonsumsi obat atau prosedur operasi.

4. Granuloma piogenik oral

Granuloma piogenik merupakan salah satu jenis hemangioma yang merupakan tumor jinak. Ini disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah secara tidak normal.

Ilustrasi peradangan gusi (freepik)

Secara umum, gangguan kesehatan ini tidak berbahaya dan bisa hilang secara perlahan. Namun, granuloma yang ukurannya besar perlu dilakukan pengangkatan melalui prosedur operasi.

Granuloma piogenik oral bisa terjadi di rongga mulut. Gejala dari penyakit ini adalah bagian gusi berwarna kemerahan, meradang, dan mudah berdarah. Penyebab umum dari hal ini adalah trauma, infeksi, dan perubahan hormon saat hamil.

5. Fibroma oral

Ini merupakan benjolan jinak yang umumnya disebabkan oleh iritasi atau luka pada bagian gusi berkepanjangan serta terjadi terus-menerus.

Dilansir New Zealand Dermatologist, secara umum fibroma oral dialami oleh orang dewasa dan disebabkan oleh kebiasaan menggigit pipi atau bibir, menggosok gigi dengan terlalu kasar, atau pasang gigi palsu yang tidak pas.

Untuk menangani benjolan di gusi akibat penyakit ini, prosedur operasi perlu dilakukan untuk melakukan pengangkatan. Selaitu, dokter bisa mempertimbangkan biopsi atau tes kanker terhadap jaringan yang diangkat untuk mendeteksi kemungkinan kanker mulut.

Rekomendasi