ERA.id - Meskipun tidak ada satu cara yang tepat untuk mengatasi amarah balita, namun jika Anda menyerah maka hal tersebut akan terjadi lagi dan lagi. Lantas bagaimana cara menghadapi anak tantrum? Simak tips parenting berikut ini.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orang tua yang bereaksi dengan tenang dan konsisten terhadap ledakan amarah balita dapat membantu anak merasa lebih terlindungi dan terkendali.
Sosiolog Murray Straus, Ph.D., menjelaskan ketika orang tua mendisiplinkan maka penting untuk fokus pada perilaku dan tidak menyerang anak Anda secara emosional.
Meskipun banyak yang menganggap hal tersebut tidak realistis, sebaiknya harus memperlakukan anak-anak setidaknya sebaik memperlakukan rekan kerja.
Butuh bantuan untuk mengatasi tantrum anak Anda sendiri? Berikut adalah beberapa trik untuk mencoba mid-meltdown.
1. Tangani perilaku agresif segera
Apakah anak Anda menjadi agresif seperti memukul, menendang, menggigit, atau melempar barang? Hentikan mereka segera dan singkirkan mereka dari situasi tersebut.
Jelaskan bahwa perasaan mereka baik-baik saja dan tidak menyakiti orang lain atau diri mereka sendiri. Tetap tenang tapi tegas. Kuncinya adalah memiliki kebijakan tanpa toleransi
2. Menahan diri dari berteriak
Ingat, anak Anda akan mengikuti petunjuk Anda dalam menangani kemarahannya. Jika Anda berteriak, mereka akhirnya akan mencocokkan volume dengan Anda. Hal tersebut karena jauh di lubuk hati mereka ingin terlibat dan terhubung dengan Anda.
Jika Anda meninggikan suara Anda maka minta maaf dan minta maaf dan bilang "Bunda tidak bermaksud membentak. Maaf. Apa bisa kita memulai dari awal?" Intinya, contohkan perilaku yang ingin Anda lihat dari anak Anda, termasuk membuat kesalahan dan bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
3. Biarkan anak Anda marah
"Terkadang seorang anak hanya perlu melampiaskan amarahnya. Jadi biarkan saja!" kata Linda Pearson, R.N., seorang praktisi perawat keluarga yang berbasis di Denver.
Ternyata membiarkan anak marah dapat membantu belajar bagaimana melampiaskan dengan cara yang tidak merusak. Mereka bisa mengeluarkan perasaan mereka, menyatukan diri, dan mendapatkan kembali kendali diri tanpa terlibat dalam teriakan.
Selain itu orang tua harus tetap dekat untuk mendukung dan sebagai mercusuar ketenangan. Yang paling penting adalah membiarkan mereka merasakan perasaan mereka di tempat yang aman dan didukung.
4. Menyerah Sedikit
Terkadang, menyerah sedikit dapat menjadi strategi cerdas. Namun menggunakan strategi ini terlalu sering, dapat berpotensi memperkuat perilaku tantrum.
Tapi ada kalanya menyerah sedikit tidak apa-apa. Meskipun ketika Anda menyuap es krim agar berhenti menangis akan jarang membantu dalam jangka panjang.
5. Gunakan perintah singkat
Amukan sering kali dapat dihindari dengan perintah yang singkat, sederhana, dan to the point. Namun semakin spesifik perintah maka akan semakin baik.
Jika balita Anda terjebak dalam suasana hati buruk, beri mereka gagasan yang jelas tentang apa yang mereka ingin mereka lakukan. Sebagai contoh Anda bisa mengajak "Ayo mewarnai" memberi mereka tugas untuk diselesaikan.
Perintah yang jelas lebih realistis daripada menyuruh anak untuk "Jadilah baik." Selain itu, mengajak dan mengarahkan pada hal lain juga bisa efektif seperti "Waktunya menyirami bunga!".
Selain cara menghadapi anak tantrum, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…