ERA.id - Pernahkah Anda tahu soal orang yang pura-pura sakit untuk meghindari tanggung jawabnya? Jangan-jangan orang tersebut mengalami malingering. Apa itu Malingering?
Secara umum, malingering merupakan aktivitas “pura-pura sakit”. Untuk memahami sindrom tersebut dengan lebih jelas, simak penjelasan berikut, dikutip Era dari SehatQ.
Apa Itu Malingering?
Bisa dibilang, ini adalah pemalsuan kondisi kesehatan demi kepentingan atau keuntungan diri sendiri. Orang yang melakukan malingering mengaku sedang tidak sehat atau melebih-lebihkan penyakitnya, padahal tidak demikian.
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), malingering adalah tindakan yang disengaja saat seseorang berpura-pura mengalami masalah fisik. Para peneliti mengatakan bahwa hal tersebut merupakan penyimpangan sebab penyakit yang muncul adalah diagnosis psikiatri, bukan medis.
Malingering bisa dilakukan oleh siapa pun, tak terkecuali anak-anak. Beberapa anak mengaku tidak sehat atau kurang enak badan agar tidak mengikuti upaca bendera (agar bisa istirahat di UKS), tidak mengikuti pelajaran tertentu, atau bahkan tidak berangkat sekolah. Orang dewasa juga ada yang melakukan hal ini, misalnya agar tidak berangkat ke kantor atau agar tidak menghadiri suatu kegiatan.
Demi memuluskan akal bulus tersebut, sebagian orang melakukan tindakan yang tidak tanggung-tanggung agar meyakinkan. Beberapa orang menggunakan make up agar tampak pucat.
Perlu diketahui, malingering sangat berbeda dengan sindrom munchausen. Keduanya dilakukan dengan berpura-pura sakit, tetapi sindrom munchausen dilakukan oleh orang yang punya tujuan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.
Gejala dan Penyebab Malingering
Umumnya, malingering tidak disebabkan oleh faktor fisik, tetapi faktor internal dari si pelaku. Selain itu, faktor eksternal bisa memengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku menyimpang ini.
Faktor internal biasanya berkaitan dengan mood dan kepribadian (misalnya antisosial). Hal lain yang bisa menjadi faktor dilakukannya malingering adalah gangguan depresi. Tak hanya itu, ada pula faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang melakukan penyimpangan tersebut.
· Ingin mendapatkan keringanan saat menjalani wajib militer
· Ingin mendapatkan klaim asuransi atau tunjangan dari perusahaan
· Ingin menghindari hukuman dalam kasus kriminal tertentu
· Ingin mendapatkan resep atau obat terlarang dan menyalahgunakannya
Ketika dilakukan pemeriksaan, umumnya pelaku malingering tidak bisa diajak bekerja sama. Oleh sebab itu, dari orang-orang yang ada di sekitarnya dibutuhkan untuk membuat diagnosis.
Tindakan terhadap Terduga Pelaku Malingering
1. Biarkan beberapa waktu
Hal awal yang harus dilakukan saat Anda menghadapi orang yang kemungkinan melakukan malingering adalah mengamatinya dalam waktu tertentu. Umumnya, pelaku malingering menghadapi kesulitan untuk mempertahankan kondisi pura-pura sakitnya dalam waktu yang lama.
2. Tes fisik
Secara umum, terduga pelaku malingering tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penyakit yang dia “alami”, termasuk gejalanya. Dokter telah mengenali gejala orang yang memang mengalami sakit yang diakui oleh terduga pelaku. Ketika tes fisik yang berkaitan dengan gejala tersebut diberikan, reaksi yang dilakukan bisa dilihat, apakah sesuai dengan gejala yang sebenarnya atau sebuah bentuk kepura-puraan.
3. Wawancara
Petugas medis bisa melakukan sesi wawancara atau tanya jawab atau konsultasi dengan terduga pelaku malingering. Beberapa pertanyaan akan diberikan secara bertubi-tubi dalam waktu yang cukup lama sehingga terduga pelaku mau tidak mau harus mengarang jawaban dalam waktu singkat. Dalam proses tersebut akan ditemukan jawaban yang saling berkontradiksi atau tidak konsisten dari terduga pelaku.
4. Evaluasi psikologi
Dalam upaya mendeteksi malingering, evaluasi psikologis juga direkomendasikan untuk dilakukan. Psikolog telah memiliki panduan wawancara klinis yang bersifat ilmiah dan objektif.
Hal tersebut bisa digunakan untuk mengetahui apakah terduga pelaku malingering tersebut memberikan jawaban yang jujur dan memang sakit atau sedang melebih-lebihkan kondisi sebenarnya.
Itulah beberapa penjelasan mengenai apa itu malingering. Terdapat berbagai faktor yang bisa memicu seseorang melakukan tindakan manipulatif ini. Oleh sebab itu, pendalaman perlu dilakukan.