Berbagai Dampak Anak Mengakses Konten 18+, Masa Depan Jadi Taruhan

| 29 Oct 2022 21:25
Berbagai Dampak Anak Mengakses Konten 18+, Masa Depan Jadi Taruhan
Ilustrasi anak mengakses konten 18+ (freepik)

ERA.id - Konten dewasa atau konten pornografi merupakan hal yang tidak sepantasnya dilihat, ditonton, ataupun diakses oleh anak-anak. Berbagai efek negatif akan didapatkan saat anak kecanduan konten pornografi, dan pengaruhnya bisa berlanjut hingga sang anak berusia dewasa. Dampak anak mengakses konten 18+ perlu diketahui orang tua agar langkah pencegahan bisa dilakukan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, pornografi merupakan gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

Peran orang tua untuk melindungi anak dari pengaruh buruk konten dewasa sangat dibutuhkan. Di masa kemajuan teknologi seperti sekarang, hal tersebut tentu semakin menantang sebab anak-anak bisa dengan lebih mudah mengaksesnya tanpa diketahui oleh orang lain.

Demi melindungi generasi penerus bangsa, mau tidak mau orang tua harus lebih aktif, cerdas, dan bijaksana terkait hal tersebut. Dikutip Era dari ditsmp.kemdikbud.go.id, berikut adalah beberapa dampak buruk konten pornografi bagi anak-anak.

Dampak Anak Mengakses Konten 18+

1.    Kerusakan Otak

Kecanduan konten pornografi bisa merusak otak. Saat melihat konten pornografi, tubuh seseorang akan mengeluarkan hormon dopamin. Ketika hal tersebut sering dilakukan, dopamin akan terus keluar dan membanjiri prefrontal cortex, salah satu bagian otak yang menjadi pusat kepribadian karena punya fungsi eksekutif.

Jika dopamin membanjiri prefrontal cortex, seseorang bisa mengalami kesulitan untuk membedakan antara yang baik dan buruk, sulit mengambil keputusan, sulit merencanakan masa depannya, penurunan rasa percaya diri, dan penurunan imajinasi. Tak hanya itu, kecanduan konten dewasa juga bisa menyebabkan jaringan otak menyusut. Dalam jangka waktu tertentu, hal tersebut akan menyebabkan otak mengalami pengecilan, bahkan kerusakan permanen.

2.    Gangguan emosi

Ilustrasi anak marah (unsplash)

Konten 18+ juga bisa berakibat buruk terhadap psikis, yaitu memicu gangguan emosi. Beberapa contoh dampak psikis dari kecanduan konten pornografi adalah perasaan kacau sebab selalu mencari konten tersebut atau mudah marah dan tersinggung jika kegiatan akses konten pornografi yang dilakukan terganggu.

Kecanduan konten dewasa juga bisa membuah seseorang mudah lupa dan sulit berkonsentrasi. Orang tersebut juga bisa menjadi lebih cemas sebab khawatir jika rahasianya terbongkar sehingga susah berinteraksi dengan keluarga dan teman-temannya.

3.    Masa depan suram

Satu lagi dampak yang sangat berbahaya dari kecanduan konten pornografi adalah hancurnya masa depan anak. Orang yang telah kecanduan konten pornografi mengalami kesulitan untuk menghentikan perilaku buruk tersebut, bahkan bisa membuatnya menjadi orang yang abai terhadap hal lain yang bermanfaat. Pecandu konten pornografi bisa kehilangan kebiasaan hidup yang teratur dan tertib.

Pecandu konten dewasa juga berisiko terjerat godaan seks bebas. Ini merupakan perilaku atau gaya hidup yang berdampak sangat buruk. Masa depan seseorang bisa rusak saat terjerat seks bebas. Lebih jauh, berbagai hal buruk bisa dilakukan dengan nekat jika telah kecanduan konten pornografi, misalnya pelecehan seksual dan pemerkosaan.

Berbagai dampak anak mengakses konten 18+ tak bisa dipandang sebelah mata. Ini adalah ancaman nyata yang saat ini semakin berbahaya karena kemudahan untuk mengakses konten tersebut. Peran aktif orang tua jelas dibutuhkan. Selain itu, penguatan iman atau keagamaan perlu dilakukan agar anak memiliki benteng yang tangguh sehingga tidak terperosok ke jurang tersebut.

Rekomendasi