Sering Stress dan Depresi, Waspada Diabetes Mengintai

| 18 Nov 2022 17:30
Sering Stress dan Depresi, Waspada Diabetes Mengintai
Ilustrasi perempuan mengalami stress (Unsplash)

ERA.id - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami di Indonesia. Dilansir dari survei International Diabetes Federation tahun 2021, sebanyak 10,6% populasi di Indonesia mengidap diabetes. Diabetes di Indonesia masuk dalam jajaran kematian tertinggi pada 2019.

Meskipun terkesan sepele, dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dr. Rudy K, SpPD, DipTH, MM, MARS., mengatakan sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengurangi makanan yang mengandung gula atau rasa manis berlebih. Dia juga menjelaskan, depresi dan stress ternyata bisa juga jadi pemantik gejala diabetes.

"Ternyata stress itu dapat menimbulkan gangguan hormon dan meningkatkan stress oksidatif, sehingga seseorang akan resiko terkena diabetes lebih tinggi. Termasuk juga orang yang depresi," ucap Dokter Rudy, saat konferensi pers "Batasi Konsumsi Gula untuk Cegah Diabetes", Kamis, (17/11/2022).

Dia juga mengkhawatirkan orang-orang yang mengidap skinny fat.

"Kalau skinny fat kesannya orang itu kurus, tapi ternyata lemaknya tinggi di perut. Biasanya paling banyak di orang Asia, jadi secara genetik orang Asia lebih gampang buncit. Itu juga jadi risiko diabetes," katanya.

Dokter Rudy juga mengatakan, bagi pengidap diabetes, semua makanan di Indonesia bisa untuk dikonsumsi. Asal paham dengan takaran yang disarankan.

"Harus ada batasan gula, garam, dan lemak. Overall semua makanan di Indonesia boleh dikonsumsi, yang penting porsi dan kandungan nutrisi," kata Dokter.

Ia menyarankan agar tubuh makin sehat bisa mulai dengan berolahraga setiap hari. tidak hanya pada hari libur saja.

"Jadi olahraga itu minimal, 30 menit perhari, 5 kali seminggu. Dengan total 150 menit per minggu dan tidak boleh dirapel," tutup Rudy.

Rekomendasi