ERA.id - Asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) sama-sama mengakibatkan sulit bernapas, tetapi ada banyak perbedaan dari kedua penyakit paru-paru tersebut. Kedua penyakit tersebut dapat dibedakan melalui gejala, penyebab, hingga pengobatannya.
Asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah dua penyakit paru-paru yang mirip sehingga mungkin Anda sulit membedakannya. Namun, ketika mengenali masing-masing penyakitnya di bawah ini, Anda diharapkan lebih mudah memahami perbedaan asma dan PPOK.
Adapun perbedaan asma dan PPOK dapat kita ketahui dari penjelasan berikut ini.
1. Pengertian
Penyebab PPOK adalah kerusakan paru-paru dalam jangka panjang. PPOK mencakup dua penyakit, yaitu emfisema dan bronkitis kronis.
Emfisema adalah satu kondisi ketika alveoli (kantung udara) paru-paru hancur akibat paparan asap rokok, sedangkan bronkitis kronis adalah radang saluran yang membawa udara ke dan dari alveoli.
Sementara itu, asma adalah penyakit yang menyerang bagian paru-paru yang disebut tabung bronkial (saluran udara). Ketika mengidap asma, saluran udara Anda sangat sensitif terhadap hal-hal yang membuat alergi dan hal-hal yang mengganggu pernapasan.
2. Gejala
Asma dan PPOK dapat mengakibatkan gejala berupa sesak napas dan batuk. Namun, ada beberapa gejala khusus yang menjadi perbedaan asma dan PPOK.
American Academy of Allergy Asthma & Immunology menyebutkan bahwa batuk berdahak pada pagi hari termasuk gejala khusus dari bronkitis kronis. Bronkitis kronis ini adalah bagian dari PPOK.
Sementara itu, penderita asma lebih cenderung mengalami gejala berupa alergi, seperti rinitis alergi (hay fever) atau dermatitis atopik (eksim). Selain itu, gejala PPOK biasanya muncul pada mereka yang berusia 40 tahun ke atas, sedangkan asma dapat terjadi di semua umur.
3. Pemicu
Perbedaan asma dan PPOK juga dilihat dari pemicu yang membuat risiko terkena penyakit ini meningkat.
Pemicu utama PPOK dari paparan asap rokok dapat terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Artinya merokok dapat menjadi penyebab munculnya penyakit paru obstruktif kronis.
Sementara itu, asma tak selalu terjadi pada perokok. Serangan asma lebih banyak dipicu oleh alergen dan iritan, seperti polusi udara, aktivitas fisik, hingga stres.
4. Pengobatan
Perbedaan kondisi asma dan PPOK di atas membuat penanganan kedua penyakit paru-paru tersebut juga berbeda. Penanganan penyakit asma meliputi pencegahan datangnya serangan asma, pencatatan gejala, dan obat-obatan.
Dokter akan menyampaikan informasi soal alergen dan iritan yang dapat memicu Anda mengalami serangan asma. Obat-obatan yang Anda butuhkan saat mengidap asma meliputi hal-hal berikut.
Pengontrol asma jangka panjang, yaitu obat yang diminum secara rutin untuk mengendalikan asma setiap hari dan mengurangi kemungkinan Anda mengalami serangan asma.
Pertolongan cepat, yaitu obat-obatan yang digunakan sesuai kebutuhan untuk meredakan gejala jangka pendek dan cepat selama serangan asma.
Obat alergi, yaitu obat-obatan untuk membantu Anda mengatasi alergi yang memperparah asma.
Pengobatan PPOK
Perawatan PPOK bertujuan untuk mengontrol gejala dan mengurangi risiko komplikasi.
Karena seiring berjalannya waktu, penyakit PPOK ini termasuk penyakit progresif yang dapat memburuk.
Oleh sebab itu, penanganan PPOK bergantung pada perubahan gaya hidup dan obat-obatan yang diresepkan dokter, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Demi memperlambat perkembangan PPOK, berhenti merokok menjadi langkah pertama yang harus Anda lakukan.
Hindari penyebab iritasi yang membuat gejala Anda semakin buruk, seperti polusi udara dan bahan kimia berbahaya.
Minum obat-obatan yang diresepkan dokter, sesuai dengan instruksi.
Lakukan vaksinasi yang dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan, seperti influenza dan pneumonia.
Terapkan pola hidup sehat, sebab perubahan baik yang dilakukan dapat memberi pengaruh positif terhadap kondisi Anda.
Kedua penyakit tersebut tidak ditangani dengan cara yang sama, sehingga diagnosis yang tepat adalah hal penting.
Asma dan PPOK dapat terjadi bersamaan
Melihat perbedaan asma dan PPOK yang tipis, bukan tidak mungkin kedua penyakit tersebut dialami secara bersamaan. Ketika Anda mengalami gejala asma dan PPOK secara bersamaan, Anda mengalami kondisi yang bernama asthma-COPD overlap syndrome (ACOS). Oleh karena itu, jangan mengulur waktu untuk periksa ke rumah sakit jika Anda mendapatkan gejala kesulitan bernapas dan gejala penyakit paru-paru lainnya. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala PPOK atau asma.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan asma dan PPOK, semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…