ERA.id - Apa itu microsleep? Mungkin Anda pernah mendengar istilah ini. Microsleep merupakan sebuah kondisi hilangnya kesadaran maupun perhatian seseorang karena rasa kantuk yang membuatnya tertidur secara tiba-tiba. Namun, hal ini terjadi hanya dalam waktu yang singkat, sekitar satu detik sampai dua menit yang diikuti hentakan kepala yang cukup kencang.
Sedangkan durasi microsleep dapat bertambah lama jika Anda benar-benar masuk dalam kondisi tidur. Pada umumnya, microsleep kerap terjadi jika Anda menjalani pekerjaan yang monoton, misalnya saat sedang menatap layar komputer atau smartphone dalam waktu yang panjang, atau saat Anda berkendara, apalagi ditambah jika Anda kekurangan waktu tidur.
Saat mengalami kondisi microsleep, Anda tidak menyadari jika diri Anda tertidur atau akan memasuki gelombang tidur. Microsleep pun dapat terjadi dengan mata terbuka, tetapi pandangan kosong atau ditandai dengan gerakan kepala seperti mengangguk dan kedipan mata yang terlalu sering hingga tidak mampu mengingat hal yang terjadi pada beberapa menit sebelumnya. Setelah mengalami microsleep, biasanya Anda akan terbangun dengan perasaan yang lebih segar dalam waktu yang singkat.
Hal yang Menyebabkan Terjadinya Microsleep
Tentunya tidak semua rasa kantuk membuat Anda mengalami microsleep. Namun, ada empat hal yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami microsleep, yaitu:
- Memiliki utang tidur. Jika Anda sering tidur malam kurang dari 6 jam, maka hal ini berpotensi menyebabkan Anda memiliki hutang tidur. Banyaknya hutang tidur dapat meningkatkan risiko terjadinya microsleep sewaktu-waktu.
- Pengobatan. Salah satu efek samping dari meminum obat-obatan, adalah mengantuk. Bila Anda juga kekurangan tidur, maka efek samping tersebut dapat memperparah rasa kantuk.
- Gangguan tidur. Otak yang kurang konsentrasi pada siang hari bisa dikarenakan gangguan tidur yang menyebabkan turunnya kuantitas dan kualitas waktu tidur seperti insomnia dan sleep apnea.
- Kerja shift malam. Jika Anda sering bekerja shift malam, salah satu risikonya adalah berkurangnya waktu tidur karena adanya pergeseran waktu tidur. Microsleep sangat mungkin terjadi ketika Anda mengalami masa transisi waktu tidur.
Bahaya Microsleep
Kebiasaan microsleep tentunya dapat berisiko bagi keselamatan jika dibiarkan. Sebab berisiko mengakibatkan kecelakaan karena hilangnya kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan.
Perlu diketahui, dalam keadaan normal, otak mampu menangkap dan memproses berbagai stimulus, tapi jika Anda mengalami kelelahan, tentunya akan menjadikan konsentrasi Anda terganggu sehingga kinerja otak menjadi lebih terbatas terhadap stimulus yang datang.
Salah satu penyebab kecelakaan yang paling banyak, adalah karena ketiduran saat berkendara. Terjadinya kecelakaan tentunya tidak hanya merugikan dari sisi finansial saja, tapi juga mengakibatkan kematian banyak orang.
Beberapa Cara Menghindari Microsleeps
Ada empat hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah microsleep, khususnya saat sedang atau akan berkendara, antara lain:
- Tidur cukup dalam rentang waktu 7 - 9 jam agar Anda dapat menjalani aktivitas dengan pikiran dan badan yang segar.
- Istirahat jika mengantuk. jika rasa lelah atau mengantuk menyerang selama berkendara, sebaiknya segeralah berhenti dan manfaatkan waktu untuk tidur sejenak. Apalagi jika jarak tempuh cukup jauh, maka Anda disarankan beristirahat setiap 1-2 jam sekali.
- Mengonsumsi kopi. Namun, Anda perlu memberi jarak waktu sebelum mengemudi. Pada umumnya, efek kopi bekerja 30 menit setelah dikonsumsi.
- Tetap beraktivitas. Anda dapat menjalani aktivitas yang menjadikan Anda tetap terjaga seperti mengobrol saat berkendara.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu microsleep, risikonya, serta cara untuk mencegahnya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…