5 Penyebab Nyeri Lutut pada Usia Lanjut Serta Pencegahannya

| 27 May 2023 06:55
5 Penyebab Nyeri Lutut pada Usia Lanjut Serta Pencegahannya
Ilustrasi nyeri lutut (Unsplash/Diana Polekhina)

ERA.id - Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, dr. Reggy Trialetta Injo, Sp.KFR, megatakan, bertambahnya usia merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, semua makhluk hidup akan bertambah usia seiring berjalannya waktu. Proses penuaan menyebabkan terjadinya berbagai proses degeneratif di tubuh, termasuk sendi lutut.

"Penyakit degneratif pada sendi disebut Osteoarthritis (OA), yang dikenal luas pada masyarakat dengan sebutan pengapuran sendi. OA merupakan suatu kondisi yang sangat sering ditemukan pada usia lanjut. OA merupakan tipe arthritis yang terbanyak, dengan angka kejadian kasus OA lutut sebesar 240 per 100.000 orang tiap tahun. Prevalensi osteoarthritis di Indonesia meningkat seiring dengan usia, yaitu sebesar 5% pada individu berusia lebih kecil dari 40 tahun, 30% pada usia 40 – 60 tahun, dan 65% pada usia lebih besar dari 61 tahun," ujar dr. Reggy Trialetta Injo, Sp.KFR., dalam keterangan resmi yang diterima Era.id.

Ia menjelaskan, prevalensi OA lutut sebesar 15,5% pada laki – laki dan 12,7% pada perempuan. Faktor risiko OA diantaranya adalah usia, jenis kelamin, genetik, aktivitas fisik, obesitas, trauma. OA merupakan suatu penyakit yang sangat membebani kualitas hidup penderitanya, dan dapat menyebabkan disabilitas. Pada OA terjadi kerusakan pada sendi secara menyeluruh, dapat melibatkan tulang rawan sendi, bantalan sendi (meniscus), ligament dan tulang itu sendiri.

Menurutnya, seiring dengan pertambahan usia, sendi akan mengalami kerusakan, oleh karena itu kemungkinan kejadian nyeri lutut pada lansia (di atas 65 tahun) akan semakin besar. Nyeri lutut pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk karena kelebihan berat badan atau obesitas, penyakit rheumatoid arthritis, atau karena trauma. Akan tetapi penyebab nyeri lutut yang sering pada usia lanjut adalah karena penyakit osteoarthritis.

Sementara itu, penyakit nyeri bagian lutut bisa menyerang siapa saja mulai dari remaja hingga orang tua. Rasa sakit dan nyeri pada lutut sering kali disepelekan oleh banyak orang dan dianggap tidak berbahaya. Namun jika dibiarkan terus menerus, rasa nyeri pada lutut tersebut bisa berakibat sangat fatal. Jadi harus benar – benar diwaspadai dan memperhatikan apakah lutut benar – benar dalam keadaan sehat. Berikut 5 gejala penyakit nyeri bagian lutut yang wajib diwaspadai:

  • Sering kesemutan
  • Rasa nyeri lutut dalam waktu lama
  • Lutut tidak bisa digerakkan dan ditekuk
  • Mengalami demam dan muncul kemerahan pada lutut
  • Tidak bisa berdiri

Untuk itu ia memaparkan tetang penanganan nyeri lutut pada lansia yang bisa dilakukan di rumah. Modifikasi perilaku dapat mencegah dan mengurangi nyeri lutut pada lansia, seperti berikut.

1. Mengurangi berat badan

Sebuah penelitian menyebutkan, penurunan berat badan sekitar 5 kilogram dapat mengurangi risiko osteoarthritis lutut sekitar 50%.

2. Berolahraga

Dianjurkan untuk berolahraga selama 40 menit sehari, tiga hingga empat kali seminggu. Olahraga air lebih disarankan karena dapat mengurangi beban pada sendi. Selain itu olahraga lainnya misalnya bersepeda, jalan kaki dan latihan dengan impact rendah.

3. Menggunakan alas kaki yang tepat

Gunakan alas kaki yang lembut.

4. Berhenti merokok

5. Mengkonsumsi antinyeri

(dengan pengawasan dokter)

7. Menggunakan kompres

Menggunakan kompres  hangat atau dingin tidak boleh lebih lebih dari 20 menit setiap kali mengompres.

8. Mengkonsumsi suplemen

Rekomendasi