ERA.id - Anak-anak yang memiliki riwayat alergi susu sapi atau makanan tertentu lainnya berisiko terhambat mencapai potensi maksimal pertumbuhan karena nutrisi yang diperlukan tidak bisa terpenuhi dengan maksimal. Kekhawatiran orang tua terhadap akses nutrisi untuk anak alergi ini juga bisa berpengaruh pada kualitas hidup serta kehidupan sosial anak.
Dewi Angraeni, Business Unit Head Morinaga Specialties KALBE Nutritionals percaya bahwa tiap orang tua bisa membantu anak alergi susu sapi agar tetap dapat bertumbuh kembang secara optimal dan mencapai potensi dirinya secara maksimal.
“Alergi itu bukan halangan bagi anak-anak untuk menjadi seorang juara. Kami selalu berkomitmen meningkatkan edukasi dan akses nutrisi kepada masyarakat Indonesia, khususnya untuk anak yang sensitif susu sapi. Kami percaya dengan penanganan yang tepat dapat mendukung anak-anak tumbuh kembang optimal dan bebas sensitif susu sapi,” jelas Dewi Angraeni dalan siaran pers yang diterma Era.id.
Alergi susu sapi dan makanan lainnya jika tidak diperhatikan memang dapat menyebabkan berbagai dampak pada tumbuh kembang dan kesehatan anak. Alergi susu sapi sendiri merupakan salah satu alergi yang paling banyak ditemui pada anak di Indonesia, yaitu dengan kejadian 2% - 7,5%. Data dari klinik anak di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2012 menunjukkan bahwa 23,8% alergi susu sapi. Di Asia, protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak, sedangkan menurut World Allergy Organization (WAO), 1,9-4,9% anak-anak di dunia memiliki alergi protein susu sapi.
Namun, kondisi ini bukan berarti memutus harapan anak untuk tumbuh kembang optimal, karena ada alternatif-alternatif nutrisi yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk mendukung tumbuh kembangnya. Anak yang alergi susu sapi bisa tumbuh sehat, aktif, berprestasi, dan semangat jadi juara. Salah satu alternatif susu sapi adalah susu soya.
Tumbuh kembang anak yang memiliki alergi dapat terhambat karena berisiko mengalami defisiensi makro dan mikronutrien lantaran penyebab alergi dari pola makannya harus dieliminasi. Perlu dilakukan tata laksana yang tepat dengan konsultasi ke dokter untuk meminimalisasi dampak yang tidak diinginkan seperti terhambatnya pertumbuhan, risiko munculnya penyakit degeneratif, dan dampak psikologis yang menimpa anak dan orang tua karena stres, cemas, dan biaya ekstra untuk pengobatan alergi. Oleh karena itu penting untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi.
Dalam survei internasional yang dilakukan di Inggris dan Amerika Serikat, ditemukan bahwa anak yang memiliki alergi makanan, termasuk susu sapi memiliki risiko gangguan pertumbuhan seperti memiliki nutrisi rendah, underweight, dan tinggi yang lebih rendah untuk usianya. World Allergy Organization (WAO) mengumumkan bahwa orang yang memiliki alergi ternyata rentan dan dapat memburuk akibat dampak dari perubahan iklim. Artinya, pemenuhan keperluan nutrisi anak menjadi semakin penting.
Lebih lanjut, WAO merekomendasikan penggunaan suplementasi probiotik untuk mencegah kondisi alergi pada anak. Salah satu jenis probiotik yang bisa digunakan untuk anak alergi adalah Probiotik Bifidobacterium yang memiliki kandungan yang sama dengan air susu ibu (ASI), serta teruji klinis dapat meningkatkan sistem imun pada anak.
Adapun susu soya merupakan alternatif nutrisi bagi anak alergi susu sapi atau memiliki intoleransi laktosa, karena memiliki kesetaraan kandungan nutrisi dengan susu sapi, tetapi aman karena tidak mengandung protein susu sapi dan laktosa yang menyebabkan reaksi alergi. Susu soya yang difortifikasi telah mengalami proses penambahan nutrisi seperti kalsium, vitamin, dan kandungan mineral lainnya sehingga memiliki lebih banyak kandungan gizi yang dibutuhkan anak.
Dengan susu soya, anak alergi susu sapi dapat mengonsumsi nutrisi yang tepat, terhindar dari reaksi sensitif susu sapi, dan terhindar dari berbagai risiko dampak kesehatan dan psikologis. Anak bisa tumbuh kembang optimal dan mencapai semua potensinya karena tercukupi nutrisinya.
Susu Soya yang merupakan satu-satunya susu pertumbuhan soya sebaik susu sapi ini hadir dengan dilengkapi probiotik Triple Bifi, mengandung kombinasi tiga Probiotik Bifidobacterium (Bifidobacterium longum BB536, Bifidobacterium breve M-16V, Bifidobacterium infantis M-63) atau gabungan tiga bakteri baik yang terbukti klinis mempercepat penyembuhan alergi. Selain itu juga terdapat kandungan prebiotik serat FOS yang ditingkatkan untuk mendukung saluran pencernaan dan asupan nutrisi.
Soya memiliki kandungan DHA dan zat besi yang tinggi untuk menunjang pertumbuhan & perkembangan otak anak. Selain itu juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang lengkap, dan kandungan protein yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan anak. Formula ini dilengkapi dengan MoriCare+ yaitu sinergi nutrisi tepat dan mencakup Brain Care, Body Defense, dan Body Growth.
“Tujuan kami adalah mengedukasi masyarakat luas mengenai pentingnya pemahaman mengenai alergi Si Kecil dan pemenuhan nutrisinya dengan susu pertumbuhan soya sebaik susu sapi. Kami berharap berbagai kegiatan dan inisiatif program kami dapat memberi ketenangan pikiran kepada para orang tua bahwa meski memiliki alergi, bukan halangan bagi Si Kecil untuk mewujudkan potensi, bebas sensitif susu sapi, dan semangat menjadi juara,” tutup Dewi Angraeni.