Cara Mengatasi ASI Berlebih yang Disarankan Ahli, Yuk Simak!

| 28 Jul 2023 17:31
Cara Mengatasi ASI Berlebih yang Disarankan Ahli, Yuk Simak!
Ilustrasi ibu menyusui (MART PRODUCTION/Pexels)

ERA.id - Kebanyakan ibu baru merasa khawatir jika bayi mereka tidak akan menerima cukup ASI karena produksi ASI yang kurang. Namun, ada sebagian ibu yang menghasilkan ASI berlebih pada minggu pertama pasca melahirkan. Aliran ASI yang cukup deras dan sulit dikontrol tentunya akan membuat bayi tersedak atau kesulitan bernapas ketika menyusu. Produksi ASI yang berlebih juga dapat merembes bocor sehingga membuat ibu resah dan merasa tidak nyaman ketika ibu sedang beraktivitas di luar rumah. Lantas bagaimana cara mengatasi ASI berlebih? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Hiperlaktasi

Secara natural, tubuh ibu menyusui memang mampu menghasilkan ASI dalam jumlah banyak sejak pertama kali menyusui. Namun secara bertahap, dari waktu ke waktu, sistem persediaan dan pengeluaran ASI akan melakukan adaptasi. Lama-kelamaan air susu yang keluar akan menyesuaikan kebutuhan bayi dan tidak akan keluar secara berlebihan.

Produksi ASI berlebih ini disebut juga dengan istilah hiperlaktasi. Hiperlaktasi artinya tubuh Ibu menghasilkan ASI lebih banyak dari kebutuhan normal Si Kecil. Kondisi hiperlaktasi dapat dilihat dari gejala keluarnya ASI dengan deras tanpa adanya rangsangan, misalnya dipompa ataupun dihisap oleh Si Kecil. Hiperlaktasi dapat terjadi jika ibu mempunyai jumlah alveoli atau kelenjar ASI di atas angka 100.000 - 300.000 per payudara.

Ilutrasi Menyusui (Pixabay)

Cara Mengatasi ASI Berlebih

Salah satu cara untuk menangani produksi ASI berlebih bisa dengan selalu membawa handuk sebagai persiapan untuk mengeringkan payudara ibu dan bayi selama menyusui. Selain itu, ibu menyusui dapat menangani produksi ASI berlebih dengan cara berikut:

Sebaiknya hentikan sementara kegiatan menyusu, bila bayi ibu terengah-engah saat menyusu. Ketika aliran air susu yang keluar sudah melambat dan bayi sudah tidak terengah-engah lagi, ibu bisa menyusuinya kembali.

Ketika menyusui, untuk mengendalikan aliran susu, sebaiknya pijat perlahan areola ibu. Areola adalah area gelap di sekitar puting payudara yang dapat melebar dan berubah warna menjadi lebih gelap selama kehamilan.

Sebelum menyusui, disarankan untuk memerah ASI sebentar dengan kecepatan rendah. Hasilnya bisa disimpan dalam wadah botol. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar aliran ASI tidak terlalu deras sehingga bayi tidak merasakan kewalahan dan tersedak oleh air susu. Bila kecepatannya sudah terasa mulai berkurang, maka mulailah untuk menyusui kembali.

Usahakan untuk menyusui hanya dengan satu payudara dalam satu waktu. Hindari untuk berpindah-pindah. Dengan cara ini, ASI ibu di satu sisi payudara akan lebih terkuras dan bayi tidak kewalahan karena berpindah sisi.

Mengatasi produksi ASI berlebih juga dapat dilakukan dengan cara menjaga bayi ibu dalam posisi terduduk. Ada sebagian bayi yang akan membiarkan air susu menetes keluar dari mulut mereka agar tidak tersedak.

Usahakan untuk menyusui sebelum Si Kecil lapar atau sebelum waktu menyusui biasanya. Bila Si Kecil sudah lapar, biasanya hisapannya lebih kuat dan cepat sehingga mampu menstimulasi lebih banyak ASI. Hisapan yang lembut dan pelan dapat meminimalisir banyaknya aliran ASI.

Ibu juga dapat mencoba memosisikan bayi duduk menghadap ibu, dan bersandar agak miring ke belakang. Posisi ini terbukti mampu memperlambat aliran susu. Sebagai cara alternatif, Anda dapat mencoba menyusui dengan posisi berbaring miring sambil meletakkan handuk atau kain di bawah payudara agar dapat menampung tetesan air susu.

Demikianlah penjelasan tentang bagaimana cara mengatasi ASI Berlebih, semoga informasi ini bermanfaat!

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi