ERA.id - Belum banyak yang mengenal apa itu otoplasty. Ini merupakan salah satu prosedur operasi plastik yang dilakukan untuk memperbaiki bentuk dan ukuran daun telinga.
Salah satu sebab orang melakukan operasi ini adalah merasa letak telinganya terlalu jauh dari yang diharapkan sehingga merasa terganggu. Alasan lain adalah memiliki masalah dalam hal bentuk telinga akibat cedera atau bawaan lahir.
Siapa pun bisa melakukan prosedur operasi plastik ini. Anak-anak juga bisa menjalaninya, tetapi sebaiknya dipastikan bahwa bentuk telinganya sudah mencapai ukuran penuh. Jadi, biasanya orang yang bisa menjalani operasi ini adalah anak usia lebih dari lima tahun hingga dewasa. Untuk informasi lebih lengkap, simak penjelasan berikut yang dirangkum Era.id dari AQM hearing center.
Otoplasty untuk Bayi Baru Lahir
Otoplasty disarankan kepada anak yang usianya lebih dari lima tahun. Akan tetapi, anak yang baru lahir juga bisa menjalaninya. Contoh bayi yang bisa melakukan operasi ini adalah yang punya telinga cacat atau lahir tanpa daun telinga.
Iya, otoplasty tidak hanya bisa memperbaiki bentuk daun telinga menjadi normal, tetapi juga bisa dilakukan untuk membuat daun telinga bagi bayi yang baru lahir. Berikut ini adalah beberapa masalah yang bisa jadi pertimbangan jika akan melakukan otoplasty.
1. Lop ear: ujung daun telinga terlipat ke bawah dan ke depan
2. Cupped ear: ukuran telinga sangat kecil
3. Shell ear: lekukan pada tepi luar telinga dan lipatan daun telinga hilang.
Persiapan Melakukan Prosedur Otoplasty
Sebelum menjalani prosedur otoplasty, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Hal paling dasar adalah melakukan konsultasi dengan dokter ahli bedah otoplasty. Inilah hal-hal yang mungkin dilakukan terkait hal tersebut.
1. Riwayat medis
Pasien akan ditanyai oleh dokter mengenai riwayat penyakit yang pernah dialami. Setelah itu, pasien juga akan ditanyai soal obat apa saja yang sedang dikonsumsi. Hal lain yang akan ditanyakan oleh dokter adalah jenis operasi apa saja yang pernah dijalani oleh si pasien.
2. Cek Fisik
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap fisik. Dokter akan memeriksa daun telinga pasien, termasuk letak atau posisi, ukuran, bentuk, dan kesimetrisannya.
3. Mendiskusikan harapan
Setelah itu, pasien akan ditanya oleh dokter otoplasty mengenai harapan dari operasi tersebut. Dokter kemudian akan mempertimbangkan apakah si pasien bisa menjalani operasi otoplasty atau tidak.
Operasi Otoplasty
Teknik yang digunakan dalam otoplasty tidak selalu sama karena tergantung jenis koreksi yang dibutuhkan. Teknik spesifik akan menentukan lokasi sayatan dan bekas lukanya. Beberapa area telinga berikut ini yang mungkin akan disayat.
1. Di belakang telinga
2. Di dalam lipatan dalam telinga
3. Kemungkinan, setelah itu kelebihan tulang rawan dan kulit akan dihilangkan.
Setelah itu, dokter akan melipat tulang rawan ke posisi yang diinginkan melakukan jahitan internal. Untuk menutup bekas sayatan, dilakukan jahitan tambahan. Biasanya, prosedur ini berjalan selama sekitar dua jam. Setelah selesai, telinga akan diperban.