ERA.id - Berbagai metode diet telah menjadi perhatian banyak orang, salah satunya adalah metode "water fasting" atau puasa air. Lantas bagaimana cara diet water fasting?
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang apa itu water fasting, bagaimana cara melakukannya dengan benar, potensi manfaat dan resikonya.
Apa Itu Water Fasting?
Dilansir dari Healthline, water fasting adalah jenis puasa di mana Anda tidak diperbolehkan mengonsumsi apa pun selain air.
Sebagian besar water fasting berlangsung selama 24–72 jam. Anda sebaiknya tidak menjalani water fasting lebih dari ini tanpa pengawasan medis.
Berikut beberapa alasan mengapa orang mencoba water fasting:
● alasan agama atau spiritual
● untuk menurunkan berat badan
● untuk "detoksifikasi"
● untuk mendapatkan manfaat kesehatan
● persiapan menjalani tindakan medis
Meskipun demikian, alasan utama mengapa orang mencoba water fasting adalah untuk meningkatkan kesehatan mereka.
Sebenarnya, beberapa studi yang terpercaya telah menghubungkan water fasting dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk risiko lebih rendah terhadap beberapa jenis kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Water fasting juga dapat merangsang autophagy yang merupakan sebuah proses di mana tubuh Anda memecah dan mendaur ulang bagian-bagian sel yang sudah tua dan berpotensi berbahaya.
Selain itu, diet populer seperti lemon detox cleanse didasarkan pada water fasting. Diet lemon detox cleanse sendiri hanya memperbolehkan Anda minum campuran jus lemon, air, sirup maple, dan cabai cayenne beberapa kali sehari selama hingga 7 hari.
Namun, water fasting memiliki banyak risiko dan bisa sangat berbahaya jika diikuti terlalu lama.
Cara Diet Water Fasting
Tidak ada pedoman khusus terkait dengan cara memulai water fasting. Namun, beberapa kelompok orang sebaiknya tidak melakukan water fasting tanpa pengawasan medis.
Water fasting berbahaya bagi penderita penyakit asam urat, diabetes (kedua tipe 1 dan 2), gangguan makan, orang tua, wanita hamil, dan anak-anak.
Jika Anda belum pernah melakukan water fasting sebelumnya, hal yang baik adalah menghabiskan 3–4 hari untuk mempersiapkan tubuh Anda agar terbiasa tanpa makanan.
Anda dapat melakukannya dengan makan porsi lebih kecil di setiap makan atau dengan berpuasa sebagian hari.
Water fasting (24–72 jam)
Selama water fasting, Anda tidak diizinkan makan atau minum apa pun selain air. Kebanyakan orang minum dua hingga tiga liter air per hari selama water fasting.
Water fasting berlangsung maksimal antara 24–72 jam dan tidak dianjurkan dilakukan tanpa pengawasan medis karena risiko kesehatan.
Selain itu, beberapa orang mungkin akan merasa lemah atau pusing selama melakukan water fasting. Untuk itu sebaiknya hindari menggunakan mesin berat dan mengemudi untuk mencegah kecelakaan.
Pasca-puasa (1–3 hari)
Setelah water fasting, Anda sebaiknya menahan diri untuk tidak makan makanan berat.
Hal ini karena makan makanan berat setelah berpuasa dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman.
Sebaliknya, hentikan puasa Anda dengan minum smoothie atau makanan lebih kecil. Anda dapat mulai memperkenalkan makanan lebih besar sepanjang hari saat Anda merasa lebih nyaman.
Fase pasca-puasa sendiri sangat penting karena Anda mungkin berisiko mengalami sindrom refeeding. Kondisi ini berpotensi fatal dimana tubuh mengalami perubahan cepat pada kadar cairan dan elektrolit.
Fase pasca-puasa biasanya berlangsung satu hari, tetapi orang yang berpuasa selama 3 hari atau lebih mungkin memerlukan hingga 3 hari sebelum merasa nyaman makan makanan lebih besar.
Selain cara diet water fasting, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…