ERA.id - Tentunya Anda akan terkejut saat mendapati sepotong roti panggang dan setelah memakannya sebagian, Anda baru sadar jika roti ini sudah terkontaminasi oleh bintik-bintik berwarna hijau di permukaannya. Ternyata Anda baru saja makan roti yang sudah berjamur, padahal roti masih ada sebagian lagi.
Jika Anda pernah makan makanan berjamur apa pun tanpa sengaja, sebaiknya tak perlu khawatir. Dalam kebanyakan kasus, hal tersebut ternyata bukanlah sebuah masalah besar.
Bukan Sebuah Bahaya
Sistem pencernaan dan kekebalan tubuh Anda sudah memiliki cara untuk mengatasi semuanya. Selama Anda relatif sehat dan tidak mempunyai alergi jamur, asam lambung di perut Anda, bersama dengan respons imun Anda, akan melindungi Anda dari sakit. Muntah atau rasa mual yang mungkin Anda alami akan lebih mungkin terjadi karena perasaan sugestif atau rasa jijik Anda sendiri. Secara teknis, tubuh Anda tidak memerlukan pembersihan terhadap jamur yang tertelan.
Namun, jangan jadikan hal ini sebagai pembenaran untuk mengonsumsi makanan yang sudah berjamur.
Mengutip Tasting Table, jamur tidak 100 persen aman dan dalam kasus tertentu, bahkan berpotensi menyebabkan orang sehat menjadi sakit. Sejenis jamur yang dikenal sebagai mikotoksin bahkan berhubungan dengan kanker, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Namun, bagaimana jika makanan berjamur ini dipotong di satu sisinya saja, amankah untuk dimakan?
Menurut USDA , sebagian besar makanan berjamur memiliki terlalu banyak risiko untuk dikonsumsi. Hal itu berlaku ketika makanan sepenuhnya tertutup jamur dan bahkan ketika Anda memotong dan membuang bagian yang terkontaminasi jamur.
Satu-satunya pengecualian tentunya yaitu keju keras yang tahan lama , daging yang diawetkan, dan buah dan sayuran tertentu.
Buah dan sayuran yang mengandung kadar air dan kepadatan rendah, seperti wortel atau kol, masih berpotensi untuk diselamatkan. Asalkan bahan-bahan tersebut tidak menjadi lunak, Anda dapat memotong bagian yang terkena setidaknya satu inci di sekitar cetakan.
Metode yang sama juga dapat diberikan untuk keju keras. Namun, dengan daging yang diawetkan, Anda boleh menggosok bagian yang berbulu halus, sebab jamur permukaan merupakan bagian alami dari produk ini dan bersifat aman.
Walaupun begitu, jenis makanan lain yang terkontaminasi jamur harus dibuang, karena risiko terjangkit penyakit karena bahan makanan yang terkontaminasi jamur lebih tinggi dan tidak sepadan dengan risiko kesehatan Anda.
Ada lebih dari 100 ribu jamur
Ada lebih dari 100 ribu jenis jamur, tetapi tidak semuanya termasuk jenis yang biasa Anda temukan dalam makanan. Jika Anda melihat jamur pada daging atau unggas Anda, kemungkinan itu adalah salah satu dari selusin jenis jamur yang umum, misalnya Oidium, Botrytis, Geotrichum, Penicillium, atau Thamnidium.
Namun, hal yang harus Anda pahami jika melihat jamur di permukaan daging segar, unggas, atau makanan laut, maka seluruh produk harus segera dibuang. Seperti yang sudah dibahas di atas, keberadaan jamur belum tentu menjadi sebuah tanda bahwa makanan harus dibuang.
Selain dapat menghilangkan jamur yang muncul di bagian luar benda dengan aman seperti salami dan keju yang keras, ada beberapa jamur yang tidak hanya aman, tetapi juga membantu proses produksi makanan.
Contohnya, jamur dari genus Penicillium membantu produksi keju seperti Camembert, Brie, dan Roquefort dengan rasa dan penampilan yang berbeda. Jamur yang membantu proses di sini tidak berbeda dari jamur lain, tetapi jenis jamur ini dikontrol dengan hati-hati sehingga mencegah jamur menghasilkan mikotoksin yang berbahaya.
Demikianlah ulasan tentang apakah bahaya makan roti yang sudah berjamur, semoga penjelasan ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…