ERA.id - Kehamilan tentunya menjadi kabar bahagia bagi pasangan suami istri, terutama bagi pasangan yang sudah lama menunggu kehadiran anak dalam rumah tangga. Ketika seorang wanita hamil, selama kurang lebih 9 bulan akan terjadi perkembangan janin di dalam lahir. Namun, tahukah Anda, ternyata ada juga istilah medis yang disebut sebagai kehamilan palsu. Bagaimana cara mengetahui kehamilan palsu?
Apa Itu Kehamilan Palsu?
Kehamilan palsu (pseudocyesis) adalah kondisi seorang wanita yang mengalami gejala dan tanda yang serupa dengan kehamilan asli. Namun, pada dasarnya tidak terjadi kehamilan dan tidak ada janin yang berkembang di dalam rahim. Tanda kehamilan yang muncul juga dapat dirasakan selama beberapa minggu hingga bulan, seperti halnya kehamilan asli. Kira-kira, apa saja hal yang menjadi penanda dari kehamilan palsu?
Penyebab dan Gejala Kehamilan Palsu
Wanita yang mengalami kehamilan palsu akan menemukan gejala yang mirip, bahkan serupa dengan kehamilan asli. Kondisi ini menjadikan seorang wanita merasa sangat yakin bahwa dirinya benar-benar hamil. Namun, ketika mengetahui kenyataannya, akan sangat sulit bagi wanita yang mengalami kehamilan palsu untuk menerima hal tersebut.
Hingga saat ini, masih belum diketahui secara pasti apa yang mengakibatkan seorang wanita dapat mengalami kehamilan palsu. Namun, kondisi ini diyakini berhubungan dengan beberapa faktor, salah satunya adalah faktor psikologis. Hal ini disebut menyebabkan seorang wanita memiliki keyakinan sendiri dan mulai memperlihatkan gejala kehamilan palsu.
Salah satu penyebab yang diduga dapat menjadi pemicu kondisi kehamilan palsu adalah faktor psikologis. Fenomena kehamilan palsu rentan dialami oleh wanita yang mengalami depresi atau stres berat, biasanya karena belum mempunyai anak atau belum berhasil hamil. Kehamilan palsu dapat terjadi pada wanita yang mempunyai persoalan kesuburan atau mengalami keguguran berkali-kali.
Hal ini tentunya menyebabkan wanita mulai mempunyai pola khusus terhadap kehamilan. Semakin lama, tanpa disadari tubuh akan memunculkan tanda-tanda kehamilan. Saat hal tersebut terjadi, otak mulai menafsirkan gejala yang muncul sebagai tanda yang nyata dan mulai memproduksi hormon kehamilan. Lagi-lagi, hal ini akan menjadikan seorang wanita semakin yakin bahwa dirinya mengalami kehamilan, padahal sebetulnya tidak.
Selain faktor psikologis, kehamilan palsu juga dapat terjadi karena persoalan kesehatan. Ada beberapa gangguan kesehatan yang berpotensi memicu kemunculan gejala menyerupai tanda-tanda kehamilan. Wanita yang mengalami obesitas, tumor atau kanker ovarium, serta depresi berat lebih rentan mengalami kehamilan palsu.
Tanda yang muncul pada kehamilan palsu umumnya serupa dengan kehamilan asli, antara lain:
- Perut menjadi buncit, tanda ini sering diyakini sebagai tanda kehamilan. Namun, pada kehamilan palsu, hal tersebut bukan terjadi karena adanya janin di dalam rahim.
- Merasa ada kehadiran dan gerakan janin di dalam perut.
- Berat badan mengalami kenaikan.
- Telat datang bulan atau menstruasi. Pada beberapa kasus, wanita yang mengalami kondisi ini, bahkan tidak mengalami haid sama sekali.
- Mual dan muntah.
- Payudara membesar dan terasa sakit.
Demikianlah penjelasan tentang cara mengetahui kehamilan palsu beserta gejala dan tandanya. Agar lebih aman, bagi seseorang yang mengalami kondisi ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…