ERA.id - Halusinasi taktil merupakan bagian dari halusinasi yang berbentuk gangguan sensorik tak nyata seperti sentuhan. Ketika seseorang mengalami halusinasi tersebut, orang tersebut seakan-akan merasakan sentuhan fisik tanpa adanya sebuah rangsangan. Contohnya, orang merasakan seekor serangga merayap pada tangan, padahal jelas-jelas tidak ada serangga yang sedang berjalan di tangan.
Jenis halusinasi ini memang tidak seperti halusinasi visual ataupun auditori, tetapi tetap saja memberikan dampak berbahaya bagi penderita. Agar lebih mudah memahaminya, kali ini kita akan sama-sama mempelajari apa itu halusinasi taktil dan juga apa saja yang menjadi penyebabnya.
Apa itu halusinasi taktil?
Halusinasi taktil atau sentuhan adalah pengalaman sensorik palsu yang melibatkan sensasi perabaan, sentuhan, atau getaran pada tubuh seseorang tanpa terjadinya rangsangan fisik. Dengan kata lain, seseorang yang mengalami halusinasi sentuhan merasa anggota tubuhnya seperti sedang dipegang atau bahkan digigit oleh suatu hal yang sebenarnya tidak nyata atau tidak ada. Adapun kondisi sifatnya beragam, bisa jadi hanya singkat, tetapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi secara berulang-ulang atau berkelanjutan.
Secara ringkas, halusinasi sentuhan dapat kita pahami sebagai fenomena berikut:
- Halusinasi sentuhan dapat menjadi sumber atau gejala dari penyakit tertentu, tergantung dari keadaan si penderita
- Jenis halusinasi ini dapat bersamaan terjadi dengan halusinasi lainnya, contohnya pendengaran atau penglihatan
- Kondisi neurologis yang mengalami gangguan dapat menjadi pemicu halusinasi sentuhan
- Keberadaan sentuhan yang tidak nyata kerap kali menjadikan penderita merasa bingung, cemas, atau bahkan takut
Apa yang menyebabkan halusinasi sentuhan
Pada umumnya, halusinasi sentuhan bersumber dari adanya gangguan fungsi otak. Adapun penyebab pasti dari halusinasi ini juga belum pasti diketahui. Namun, beberapa faktor pemicu ini dapat mendorong seseorang mengalami halusinasi sentuhan:
- Gangguan neurologis: Kondisi neurologis (misalnya epilepsi, migrain, atau cedera otak pasca trauma) dapat memberikan pengaruh terhadap cara otak menginterpretasikan sensasi tubuh. Pada akhirnya, hal ini dapat menghasilkan sensasi taktil yang tidak nyata.
- Gangguan kesehatan mental: Beberapa gangguan mental dapat menjadi pemicu halusinasi sentuhan. Misalnya skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi. Gangguan tersebut mempengaruhi bagaimana otak akan memproses informasi sensorik yang berpotensi menghasilkan persepsi palsu, salah satunya sensasi taktil.
- Penggunaan zat tertentu: Konsumsi obat-obatan atau alkohol amat rentan menghadirkan halusinasi sentuhan. Apalagi jika penggunaannya sudah jangka panjang. Sistem saraf dapat rusak sehingga mengakibatkan persepsi sensorik terdistorsi.
- Stres: Jenis stres kronis membuat persepsi sensorik seseorang berubah. Akibatnya, hadirlah sensasi taktil yang tidak nyata sebagai respon dari beban mental berlebihan.
Dampak dan pengobatan halusinasi taktil
Secara umum, halusinasi taktil tentunya dapat menimbulkan dampak dalam kehidupan seseorang. Entah itu dari aspek emosional, psikologis, hingga fisik. Dampak yang paling sering muncul yaitu munculnya takut dan cemas berlebihan karena adanya sentuhan tidak nyata secara terus-menerus. Akhirnya, penderita gangguan ini sering merasa tidak aman dan nyaman.
Berikutnya, penderita halusinasi sentuhan mudah merasa bingung sehingga berakibat dalam aktivitas hariannya. Daya tangkap alias konsentrasinya mudah menurun. Jika sudah demikian, kegiatan bekerja pun menjadi kian berantakan.
Dampak lain dapat terlihat dari kualitas dan kuantitas tidur yang menurun. Ketakutan dan kecemasan berlebih menjadikan penderita sulit tidur sehingga badan pun mudah merasa lelah.
Paling parah yaitu ketika halusinasi sentuhan mempengaruhi pola pikir seseorang sehingga berpotensi menyakiti diri maupun orang lain. Jika seseorang sudah sampai pada tahap ini, orang tersebut harus segera menerima bantuan profesional.
Ada dua pengobatan halusinasi sentuhan yang paling umum bisa dilakukan:
- Obat-obatan: Dokter pada umumnya memberikan resep obat-obatan untuk mengurangi intensitas halusinasi sentuhan, apalagi jika memang ada kaitannya dengan gangguan kesehatan mental.
- Terapi psikologis: Terapi kognitif perilaku atau terapi bicara membantu penderita dalam mengelola ketakutan yang berkaitan dengan sensasi taktil dan mendapatkan cara untuk menghadapinya. Terapi ini dapat dilakukan melalui psikolog online maupun konseling online.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu halusinasi taktil dan dampak serta pengobatannya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…