ERA.id - Gumoh atau refluks pada bayi adalah masalah umum yang sering mengkhawatirkan para orangtua. Namun tahukah Anda apa saja penyebab gumoh pada bayi?
Saat bayi mengalami gumoh, bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan dan meninggalkan pertanyaan tentang apa penyebabnya. Artikel ini akan menjelaskan berbagai faktor yang dapat menyebabkan gumoh pada bayi, serta memberikan wawasan dan tips mengenai cara mengatasi masalah ini.
Penyebab Gumoh pada Bayi
Dilansir dari AI Care, gumoh pada bayi terjadi karena adanya relaksasi sementara pada cincin otot di bagian bawah kerongkongan atau sfingter esofagus. Otot ini berperan dalam mencegah makanan yang sudah berada di dalam lambung agar tidak kembali naik ke kerongkongan.
Namun, pada bayi, cincin otot belum sepenuhnya berkembang dan belum berfungsi secara optimal, sehingga makanan dalam lambung dapat kembali naik ke kerongkongan dan bahkan keluar melalui mulut.
Selain itu, beberapa faktor risiko dapat menyebabkan gumoh pada bayi. Salah satunya adalah usia bayi yang masih kurang dari 12 bulan. Pada usia ini, otot sfingter esofagus belum sepenuhnya berkembang, sehingga risiko gumoh lebih tinggi.
Selain usia, posisi bayi setelah menyusui atau makan juga dapat mempengaruhi terjadinya gumoh. Bayi cenderung lebih rentan mengalami gumoh jika mereka tidur setelah makan, terutama jika mereka tidur dalam posisi tengkurap segera setelah menyusui.
Ketika bayi tidur, posisi kepala mereka cenderung lebih rendah atau sejajar dengan lambung, sehingga makanan dalam lambung lebih mudah kembali naik ke kerongkongan.
Gerakan seperti mengayun atau menimang bayi setelah menyusui juga dapat menyebabkan gumoh. Gerakan ini dapat merangsang lambung dan menyebabkan makanan dalam lambung kembali naik ke kerongkongan.
Selain faktor-faktor tersebut, terlalu banyak menelan udara (aerophagia), kelainan struktural pada kerongkongan, konsumsi makanan dalam jumlah berlebihan, dan alergi juga dapat menjadi faktor penyebab gumoh pada bayi.
Apa yang harus dilakukan ketika bayi gumoh?
Untuk mencegah bayi mengalami gumoh, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Setelah Anda menyusui, pastikan untuk menjaga bayi dalam posisi tegak selama setidaknya 30 menit.
Selain itu, penting untuk memastikan tidak ada tekanan berlebihan pada perut bayi selama periode ini. Kemudian setelah menyusui, disarankan untuk membantu bayi bersendawa dengan cara mengetuk lembut bagian punggung bayi.
Beberapa langkah sederhana Ini dapat membantu mengurangi kemungkinan gas yang tertangkap di perutnya dan membantu mencegah gumoh. Selalu pastikan bayi dalam posisi yang aman dan nyaman selama proses ini.
Ada beberapa teknik pemberian makan yang bisa dilakukan oleh orang tua di rumah untuk mencegah terjadinya gumoh pada bayi, berikut diantaranya:
● Beri porsi makan atau pemberian susu yang lebih kecil dari biasanya.
● Lakukan pemberian makan dalam porsi kecil namun lebih sering.
● Setelah menyusui, pastikan bayi dalam posisi tegak selama 20-30 menit. Hindari untuk menidurkan, memiringkan, atau mengayun tubuh bayi segera setelah makan.
● Hindari penggunaan popok atau pakaian yang terlalu ketat pada bayi, karena ini bisa memberikan tekanan pada perut bayi.
● Pastikan bayi tidak tidur dalam posisi tertelungkup, karena ini dapat menyebabkan makanan keluar dari lambung dan masuk ke paru-paru. Selain dapat menyebabkan gumoh, ini juga berisiko untuk sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu mengurangi risiko gumoh pada bayi dan menjaga kesehatan dengan baik.
Selain penyebab gumoh pada bayi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…