ERA.id - Warna urine normal adalah kuning muda hingga transparan. Namun, warna urine ibu hamil bisa berubah-ubah. Lalu, warna urine yang sehat untuk ibu hamil apa?
Perubahan warna urine pada ibu hamil adalah hal yang wajar. Warnanya bisa lebih gelap dibandingkan biasanya. Meskipun normal, dalam beberapa kasus hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah selama kehamilan. Penyebab perubahan warna urine juga bermacam-macam.
Penyebab Urine Berubah Warna saat Hamil
Dikutip dari Pristyn Care, urochrome atau urobilin merupakan komponen yang berkaitan dengan warna urine. Saat hemoglobin di tubuh terurai dari eritrosit mati, urobilin diproduksi.
Saat tubuh terhidrasi, dan urine encer, konsentrasi urobilin menurun sehingga warna urine lebih terang. Sementara, jika tubuh kekurangan air atau bahkan dehidrasi, terjdi peningkatan konsentrasi urobilin sehingga urine berwarna kuning tua. Selain kecupukan air di tubuh, masih ada beberapa hal yang jadi penyebab perubahan warna urine saat hamil.
Kehamilan berpengaruh signifikan terhadap kerja ginjal. Asupan vitamin dan pengobatan rutin selama kehamilan serta perubahan pola makan juga berpengaruh terhadap warna urine. Berikut ini hal yang bisa menyebabkan warna urine berubah saat hamil.
- Kekurangan air atau dehidrasi.
- Infeksi pada kandung kemih.
- Infeksi saluran kemih (ISK).
- Perubahan pola makan selama kehamilan.
- Obat dan vitamin yang diminum selama kehamilan.
- Terdapat darah dalam urine, yaitu hematuria.
- Batu ginjal dan penyakitnya.
Warna Urine yang Sehat untuk Ibu Hamil
Warna urine bisa bervariasi dari normal hingga kurang normal, dan hal tersebut berlaku untuk ibu hamil maupun tidak. Lalu, seperti apa warna urine yang normal?
1. Transparan atau bening
Jika urine bening atau transparan, itu menunjukkan bahwa Anda punya urine yang sehat. Urine transparan menjadi tanda bahwa asupan cairan tubuh lebih banyak dari rekomendasi kebutuhan cairan harian. Dengan demikian, hal tersebut menunjukkan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik.
Namun, ada baiknya Anda tidak mengonsumsi air berlebih untuk mendapatkan urine transparan. Warna urine bening bisa mengurangi kadar garam dan elektrolit tubuh. Anda bisa membiasakan minum air bening sekitar dua liter/hari.
2. Kuning Pucat atau kuning tua
Urine sehat atau normal juga bisa ditandai dengan warna kuning pucat atau kuning tua. Warna tersebut menjadi tanda bahwa tubuh masih terhidrasi dengan baik. Secara umum, urine berwarna kuning sebab dipengaruhi oleh urochrome/urobilin. Urobilin adalah pigmen yang tercipta dari pemecahan sel darah oleh organ hati dan dibuang lewat urine. Urine berwarna kuning juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh memiliki kadar vitamin B yang tinggi.
Lalu, adakah tanda bahwa tubuh sedang kurang sehat berdasarkan warna urine? Jika warna kuning urine terlalu pekat, bisa saja hal itu menandakan bahwa Anda mengalami dehidrasi, hepatitis, sirosis, kanker hati, batu atau radang empedu, pankreatitis, ISK, batu saluran kemih, gangguan ginjal, dan gangguan medis yang lain.
Kondisi gangguan medis biasanya tidak hanya urine yang warnanya kuning pekat, tapi juga ada gejala lain. Beberapa gejala tersebut adalah lemas, mual, urine berbau menyengat, mata dan kulit menguning, perubahan warna feses, demam, anyang-anyangan, urine berdarah, nyeri pinggang, dan sebagainya.
Jika warna kuning pekat tidak dibarengi dengan gejala lain, Anda cukup menambah asupan air, membatasi konsumsi makanan berperwarna dan pengawet, jaga kebersihan organ intim, tidak sembarangan konsumsi obat, dan tidak sering menahan buang air kecil.