ERA.id - Sebagian masyarakat menganggap gigi gingsul menambah tingkat kemanisan senyuman. Tapi, ada pula yang menganggapnya sebagai perusak penampilan. Terlepas dari penilaian orang lain, apa penyebab gigi gingsul bisa muncul?
Gigi gingsul adalah gigi yang tumbuh tidak sejajar dengan gigi lain. Gigi ini tumbuh tidak pada tempatnya karena beberapa sebab, misalnya rahang yang terlalu sempit. Gigi gingsul biasanya terjadi pada bagian gigi taring. Pertumbuhannya kadang ada di posisi yang lebih tinggi dari posisi gigi yang lain.
Berbagai Penyebab Gigi Gingsul
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab gigi gingsul. Meski secara umum bisa disebabkan oleh rahang yang terlalu kecil (untuk partumbuhan gigi), ada faktor-faktor lain yang memicu gigi gingsul. Dirangkum dari axeldental, berikut adalah rinciannya.
1. Gigi yang terlalu besar untuk rahang
Orang dengan rahang kecil dan sempit membuat ruang untuk gigi tumbuh secara normal jadi lebih sedikit. Akibatnya, gigi gingsul bisa tumbuh.
Jadi, gigi yang seharusnya tumbuh dengan rapi dan tertata menjadi berdesakan atau tumpang tindih karena ruang tumbuhnya terbatas. Gigi jadi tumbuh dengan posisi yang tidak normal, misalnya miring, condong ke arah tertentu, atau maju keluar dari garis rata gusi.
Jika gigi tumbuh dengan posisi miring atau condong, hal ini bisa memicu masalah gigitan atau maloklusi. Maloklusi merupakan ketidaksejajaran gigi atas dan gigi bawah yang dapat mengganggu fungsi mulut untuk mengunyah dan berbicara.
2. Faktor genetik
Faktor genetik atau keturunan juga bisa menjadi penyebab munculnya gigi gingsul. Anak punya kemungkinan untuk memiliki gigi gingsul jika salah satu atau bahkan kedua orang tuanya punya gigi gingsul.
Berdasarkan penelitian terbitan National Institutes of Health, genetika berperan penting dalam pembentukan struktur gigi, termasuk posisi dan bentuknya.
3. Kebiasaan buruk saat masa pertumbuhan
Otot, fungsi mulut, atau wajah bisa dipengaruhi oleh kebiasaan buruk yang kerap dilakukan selama masa pertumbuhan. Hal ini bisa berdampak pada kondisi gigi berantakan.
Salah satu kebiasaan buruk itu adalah mengisap jempol saat masih kanak-kanak. Kebiasaan mengisap jempol bisa menyebabkan tekanan pada gigi bagian depan sehingga gigi tersebut bergeser ke depan dan terjadi gigi gingsul.
Kebiasaan lain yang bisa berpengaruh terhadap susunan gigi adalah pemakaian dot secara berlebihan dan kerap menggigit benda keras (misalnya pensil). Dua kebiasaan itu juga menyebabkan tekanan pada rahang dan gigi sehingga berisiko terjadi pergeseran gigi yang tidak normal.
4. Pertumbuhan gigi tidak seimbang
Gingsul juga bisa terjadi karena pertumbuhan gigi yang tidak seimbang. Hal tersebut bisa disebabkan oleh ketidakcocokan ukuran gigi dan ruang di dalam rahang.
Gigi butuh ruang yang cukup untuk tumbuh. Jika ruang tersebut terbatas, gigi yang sedang tumbuh akan mencari jalan atau jalur pertumbuhan alternatif. Akhirnya, gigi tumbuh di luar posisi normalnya.
Terkait hal ini, gigi susu yang belum tanggal saat masa pertumbuhan gigi permanen bisa jadi penyebab. Gigi dewasa sulit menemukan ruang tumbuh jika gigi susu tidak tanggal. Akibatnya, gigi tumbuh secara tumpang tindih.
Itulah beberapa penyebab gigi gingsul bisa terjadi. Untuk mendapatkan info menarik lainnya, ikuti terus berita terbaru Era.id.