Neuralgin Obat untuk Penyakit Apa dan Apa Saja Efek Sampingnya?

| 27 Nov 2023 23:00
Neuralgin Obat untuk Penyakit Apa dan Apa Saja Efek Sampingnya?
Neuralgin obat untuk penyakit apa (unsplash)

ERA.id - Nama artis Nafa Urbach mencuat ke permukaan setelah menjadi sorotan polisi karena kedapatan menggunakan obat keras jenis neuralgin di sebuah kafe di Senopati, Jakarta Selatan (Jaksel). Lantas sebenarnya, neuralgin obat untuk penyakit apa?

Neuralgin, yang umumnya dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit, kini menjadi fokus pembahasan terkait dengan kasus ini. Apakah obat ini benar-benar efektif untuk mengatasi gejala tertentu yang mungkin dialami oleh seseorang dalam situasi serupa?

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Neuralgin, mengungkap potensi kegunaannya dalam mengatasi penyakit atau kondisi tertentu, serta merinci dampak penggunaan obat keras ini pada kesehatan seseorang.

Neuralgin Obat untuk Penyakit Apa?

Dilansir dari Ndrugs, neuralgin digunakan oleh pasien untuk mengatasi demam, atau biasanya dokter meresepkannya untuk mengatasi sakit kepala atau nyeri tubuh.

Demam, sakit kepala, dan nyeri tubuh adalah contoh indikasi penggunaan Neuralgin.

Neuralgin mengandung gabungan acetaminophen, aspirin, dan kafein. Acetaminophen berfungsi sebagai pereda nyeri dan penurun demam. Aspirin termasuk dalam kelompok obat yang disebut salisilat, bekerja dengan mengurangi zat dalam tubuh yang menyebabkan nyeri, demam, dan peradangan.

Kemudian kafein adalah stimulan sistem saraf pusat, yang merilekskan kontraksi otot pada pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah.

Neuralgin digunakan untuk mengatasi nyeri akibat sakit kepala tegang, migrain, nyeri otot, kram menstruasi, arthritis, sakit gigi, pilek biasa, atau hidung tersumbat. Sementara itu, aspirin sebaiknya hanya digunakan untuk kondisi kardiovaskular di bawah pengawasan dokter.

Neuralgin digunakan untuk mengatasi nyeri (unsplash)

Dosis Penggunaan Neuralgin

Untuk pemberian oral, dosis rata-rata Neuralgin adalah 100 mg/hari dalam 1-2 kali konsumsi. Kemudian apabila diperlukan, dosis harian dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 200 mg. Untuk suntikan intravena, dosis tunggal adalah 2,5 mg, dan jika tidak ada efek, reintroduksi mungkin dilakukan setelah 5 menit.

Kemudian dosis maksimum harian untuk pemberian oral adalah 400 mg, sedangkan untuk suntikan intravena, dosis tunggal adalah 15-20 mg.

Efek Samping Neuralgin

Semua obat dan kemungkinan adanya efek samping dapat mempengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda.

Berikut adalah beberapa efek samping secara umum terkait dengan penggunaan obat neuralgin. Beberapa efek samping yang tercantum di bawah ini, tidak berarti bahwa semua orang yang menggunakan obat ini akan mengalami efek samping tersebut.

  • Ruam kulit
  • Iritasi pada lapisan atau pergerakan saluran pencernaan
  • Reaksi alergi seperti ruam kulit, pembengkakan bibir, lidah, dan tenggorokan (angioedema) atau penyempitan saluran udara (bronkospasme)
  • Ulserasi atau pendarahan lambung atau usus
  • Pemburukan asma

Meskipun demikian, efek samping yang tercantum di atas mungkin tidak mencakup semua efek samping yang dilaporkan oleh produsen obat.

Untuk informasi lebih lanjut tentang risiko-risiko lain yang mungkin terkait dengan penggunaan neuralgin, Anda dapat membaca informasi yang disertakan dalam kemasan obat atau konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Selain neuralgin obat untuk penyakit apa, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi