Kapan Anak Boleh Minum Jamu dan Apa Efek yang Ditimbulkan?

| 17 Dec 2023 21:30
Kapan Anak Boleh Minum Jamu dan Apa Efek yang Ditimbulkan?
Kapan anak boleh minum jamu (Antara)

ERA.id - Tidak jarang, orangtua memberikan jamu kepada anak-anak mereka dengan harapan memberikan manfaat serupa. Namun, pertanyaan muncul, apakah aman bagi anak-anak, bahkan bayi, untuk mengkonsumsi jamu? Kapan anak boleh minum jamu?

Artikel ini akan membahas panduan dan pertimbangan terkait pemberian jamu kepada anak-anak, dan menjelaskan apakah hal tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kesehatan mereka.

Kapan Anak Boleh Minum Jamu

Jamu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia yang sering diandalkan sebagai solusi alami untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli menyatakan bahwa bayi yang berusia di bawah 6 bulan sebaiknya tidak diberikan jamu sama sekali. Hal itu dikarenakan pada rentang usia tersebut, bayi seharusnya hanya menerima ASI eksklusif tanpa tambahan lain, termasuk air putih.

Dalam situasi ketika bayi mengalami sakit, disarankan untuk memberikan ASI sebagai obat alami yang dapat membantu proses pemulihan. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI terbukti efektif meningkatkan sistem pertahanan tubuh anak.

Namun, untuk anak yang berusia di atas 6 bulan, pemberian jamu sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Selain itu, jamu yang diberikan harus terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kualitasnya.

Kemudian orang tua juga dapat melakukan pemeriksaan terhadap bahan-bahan dalam jamu, memastikan keamanan dan mengidentifikasi bahan yang mungkin berbahaya.

Beberapa bahan yang perlu diwaspadai, seperti jahe, dapat menimbulkan nyeri ulu hati pada anak di bawah 6 tahun, sementara kunyit tidak disarankan untuk anak di bawah 12 tahun karena dapat menghambat penyerapan zat besi, meningkatkan risiko anemia defisiensi besi, terutama jika anak sulit makan.

Risiko Pemberian Jamu Herbal pada Bayi di Bawah 6 Bulan

Dilansir dari laman AI Care, pada anak usia di bawah 6 bulan hanya diperbolehkan menerima ASI atau susu formula sebagai cairan dan sumber nutrisi. Tidak disarankan memberikan cairan lain tanpa petunjuk dokter, meskipun alasan seperti cuaca panas atau pencegahan masuk angin.

Dengan demikian, meski jamu sering dianggap memiliki manfaat kesehatan, namun tidak boleh diberikan pada bayi usia di bawah 6 bulan.

bayi yang berusia di bawah 6 bulan sebaiknya tidak diberikan jamu (unsplash)

Perlu diketahui, kapasitas perut bayi pada rentang usia ini sangat terbatas, hanya dapat menampung sekitar 1-2 sendok teh atau sekitar 5-10 ml makanan. Memberikan air pada bayi di bawah 6 bulan dapat menyebabkan risiko keracunan, karena air tidak mengandung nutrisi yang diperlukan dan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.

Pemberian jamu atau ramuan herbal pada bayi memiliki risiko serupa atau bahkan lebih berbahaya. Komponen herbal jamu dapat mengandung logam berat, bakteri, atau zat kimia yang berpotensi merugikan lambung bayi.

Selain itu, bayi dapat mengalami reaksi alergi atau keracunan akibat zat yang terkandung dalam jamu.

Pemberian jamu pada bayi juga dapat meningkatkan risiko aspirasi, infeksi, gangguan pencernaan, bahkan berpotensi menyebabkan kematian. Sehingga, sangat penting untuk menghindari memberikan jamu pada bayi di bawah usia 6 bulan

Selain kapan anak boleh minum jamu, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Tags : kesehatan jamu
Rekomendasi