ERA.id - Jengkol adalah makanan dengan aroma dan rasa khas yang digemari banyak orang. Namun, di balik kenikmatannya, jengkol mengandung senyawa yang dapat menyebabkan keracunan saat dikonsumsi berlebihan. Lantas berapa batas aman makan jengkol?
Artikel ini akan membahas cara mengkonsumsinya dengan bijak dan cara mengkonsumsinya dengan aman.
Waspadai Keracunan Jengkol
Dilansir dari laman AI Care, jengkol mengandung asam jengkolat, asam amino yang dapat membuat urine lebih kental. Kandungan ini diduga menjadi penyebab keracunan jengkol atau jengkolisme, meskipun mekanismenya masih belum dipahami sepenuhnya.
Konsumsi jengkol berlebihan dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Asam jengkolat dalam jumlah tinggi dapat menyumbat saluran kemih, membuat urine pekat dan berlumpur. Gejala keracunan jengkol bervariasi, diantaranya:
- Nyeri pinggang tiba-tiba (nyeri kolik) atau nyeri pangkal paha
- Nyeri saat buang air kecil
- Urine sedikit
- Darah dalam urine
- Diare
- Tekanan darah tinggi
Gejala biasanya muncul 2-12 jam setelah konsumsi jengkol berlebihan, namun bisa juga muncul pada hari ke-4.
Berapa Batas Aman Makan Jengkol?
Dokter Zaidul Akbar, seorang ahli kesehatan sekaligus pendakwah, melalui kanal Youtube Pewaris para Nabi, menjelaskan bahwa petai dan jengkol dapat memberikan manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
"Jumlah yang wajar itu satu sampai dua biji saja," tegas dr. Zaidul Akbar. Beliau menambahkan bahwa jengkol mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh, namun mengkonsumsinya dalam jumlah berlebihan tidak dianjurkan.
Petai dan jengkol memang memiliki aroma dan rasa yang khas, sehingga banyak orang yang menyukainya. Namun, kedua bahan makanan ini juga mengandung asam jengkolat dan asam urat yang tinggi.
Mengkonsumsinya jengkol secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Batu ginjal
- Asam urat
- Gangguan pencernaan
- Bau badan dan bau mulut
Tips Menghindari Keracunan Jengkol
Jengkol mengandung asam jengkolat yang berpotensi memicu keracunan jika dikonsumsi secara berlebihan. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan ketika konsumsi jengkol:
- Batasi Konsumsi: konsumsi jengkol maksimal hanya 100 gram per hari, dengan prioritas pada orang yang sehat. Penting untuk menghindari konsumsi jengkol bagi individu dengan riwayat penyakit ginjal.
- Pengolahan Tepat: Rebus jengkol dengan air mendidih selama 10-15 menit untuk membantu menurunkan kadar asam jengkolat. Selain itu, hindari mengonsumsi jengkol mentah atau diolah dengan cara yang tidak tepat.
- Hidrasi: Konsumsi air putih minimal 2 liter per hari untuk membantu proses pembuangan asam jengkolat melalui urin.
- Perhatikan Makanan Lain: Hindari konsumsi jengkol bersamaan dengan makanan atau minuman yang bersifat asam, seperti jeruk, kopi, atau bir, karena dapat meningkatkan risiko pembentukan asam jengkolat.
Secara garis besar adalah konsumsi jengkol tidak lebih dari 100 gram per hari, prioritaskan orang yang sehat untuk mengonsumsi, dan hindari konsumsi jengkol bagi orang dengan riwayat penyakit ginjal.
Apabila ada gejala keracunan jengkol, segera hubungi dokter. Terapi akan diberikan sesuai dengan tingkat keparahan, seperti pemberian cairan dan obat untuk meningkatkan produksi urine.
Selain itu, pemeriksaan penunjang seperti tes urine dan darah akan dilakukan untuk melihat fungsi ginjal.
Selain batas aman makan jengkol, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…