ERA.id - Selama berpuasa di bulan Ramadan, bukan berarti olahraga tidak bisa dilakukan. Olahraga tetap bisa dilakukan, tetapi disarankan untuk jenis olahraga yang low impact atau olahraga dengan beban yang rendah.
Olahraga low impact disarankan karena demi menjaga kadar gula darah dalam tubuh selama puasa. Jika melakukan olahraga yang high impact, kadar gula darah bisa menurun dan membuat tubuh menjadi lemas.
"Olahraga yang baik dilakukan (saat puasa) adalah yang low impact. Kenapa? Karena kondisi kita saat berpuasa tidak ada asupan makanan. Jadi jangan sampai gula darahnya ngedrop," ungkap Fitness Trainer, Content Creator & Entrepreneur, Salsabila Avinandita, saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu (20/3/2024).
"Kalau high impact pasti detak jantung terlalu cepat, akhirnya kita malah jadi makin lemas dan bikin pusing, hingga badan sakit," tambahnya.
Olahraga low impact saat puasa ini juga sangat disarankan terlebih bagi yang belum pernah atau jarang berolahraga sebelumnya. Jenis olahraga low impact di antaranya adalah squad dan plank, atau gerakan sederhana lainnya.
"Apalagi jika belum pernah sebelumnya olahraga selama bulan Ramadan, pilih yang low impact. Misalnya sesimple squad, di bangku, plank, gerakan simple saja tetapi baik untuk tubuh," tuturnya.
Untuk waktu olahraga saat puasa yang terbaik adalah sebelum berbuka puasa. Namun, olahraga juga bisa dilakukan di malam hari setelah buka puasa, tetapi tetap dengan aktivitas yang low impact.
"Terus waktu yang terbaik adalah sebelum buka puasa, 30 menit atau satu jam sebelum buka puasa, paling perfect. Boleh setelah buka, tapi tetap low impact ya karena kita mau tidur," lanjut Salsabila.