Mengenal NAPAK, Program Peningkatan Perawatan untuk Pasien Kanker

| 02 May 2024 18:50
Mengenal NAPAK, Program Peningkatan Perawatan untuk Pasien Kanker
Ilustrasi perawatan untuk pasien kanker (Unsplash)

ERA.id - Dalam proses perawatannya, pasien kanker sering menghadapi berbagai hambatan yang memperlambat mereka mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan. Mulai dari informasi medis, sistem perawatan yang rumit, beban emosional, hingga finansial.

Untuk mengatasi hal tersebut, NAPAK (Navigasi Pasien Kanker) diluncurkan. Konsep navigasi pasien diperkenalkan oleh Dr. Harold Freeman (1990) di Harlem, AS dan dirancang untuk menghilangkan hambatan untuk mendapatkan skrining, diagnosis, pengobatan dan perawatan paliatif yang tepat waktu. 

Navigasi pasien didefinisikan sebagai bantuan individual yang ditawarkan kepada pasien, keluarga, dan perawat untuk membantu mengatasi hambatan sistem layanan kesehatan dan memfasilitasi akses tepat waktu terhadap layanan kesehatan dan psikososial berkualitas mulai dari pra-diagnosis hingga semua fase kanker.

Untuk di Indonesia, program pelatihan NAPAK komprehensif pertama diperkenalkan oleh Roche bersama Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Tata Memorial Centre menjalin kemitraan pada tahun 2021. Hari ini, Kamis (2/5/2024), perayaan kelulusan angkatan pertama sebanyak dua puluh satu peserta program pelatihan NAPAK selama satu tahun terakhir. 

Para lulusan dari enam rumah sakit negeri dan satu rumah sakit swasta di Indonesia kini siap menjalankan perannya sebagai NAPAK di rumah sakitnya. Diharapkan dengan melakukan apa yang sudah dilatih akan lebih membantu para pasien kanker ke depannya. 

“Selama program pelatihan, kami dapat mengamati bagaimana NAPAK membantu mengarahkan pasien dalam perjalanan pengobatan mereka, yang berdampak pada ketepatan waktu pemberian layanan. Kami berharap dengan pencapaian awal ini, ditambah dengan lebih banyak bukti kontribusi NAPAK dalam perawatan kanker, akan membuka jalan yang jelas menuju penerapan peran NAPAK di lebih banyak rumah sakit dan pengakuan atas kehadiran mereka di jaringan pusat kanker nasional,” kata Soeko Werdi Nindito, Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Kamis (2/5/2024). 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sangat mengapresiasi kerja sama untuk mengembangkan NAPAK tersebut. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan penuh dan bantuan yang dibutuhkan. 

“Kami sangat mengapresiasi kemitraan yang diprakarsai oleh Roche Indonesia, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Tata Memorial Centre untuk membangun peran NAPAK dalam sistem pemberian pelayanan kanker di Indonesia. Kami berkomitmen untuk mendukung kemitraan ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakui peran NAPAK dan inklusinya dalam sistem layanan perawatan kanker nasional di negara ini,” tutur Budi Gunadi. 

Rekomendasi