ERA.id - Dalam psikologi populer dan psikologi analitik, inner child merupakan aspek kekanak-kanakan dari seorang individu. Inner child kerap disebut sebagai akumulasi dari kumpulan peristiwa masa kecil yang ikut membentuk kepribadian seseorang.
Melansir Psychologytoday.com, orang dengan inner child yang terluka pada umumnya akan menoleransi perilaku hubungan yang negatif, merusak, bahkan disalahgunakan secara terus menerus. Hal ini tentunya penting untuk diperhatikan. Lantas, bagaimana jika dampak inner child yang terluka diabaikan?
Inner child adalah bagian dalam diri kita yang di dalamnya tersimpan ingatan, emosi, dan keyakinan masa kecil. Jika inner child pernah merasakan pengalaman negatif atau trauma di masa kecil, maka akan ada dampak buruk terhadap kehidupan dewasa, yang disebut sebagai luka batin masa kecil.
Dampak Inner Child yang Terluka
Beberapa dampak buruk yang dapat terjadi dari inner child yang terluka, antara lain:
Sulit menjalin hubungan dengan orang lain
Trauma masa kecil dapat mempengaruhi kemampuan dalam membangun hubungan yang sehat dan menaruh kepercayaan kepada orang lain.
Emosi menjadi labil
Inner child yang terluka akan menimbulkan fluktuasi emosional yang tidak terkendali, misalnya perasaan marah atau sedih yang mendalam tanpa alasan yang jelas.
Masalah emosional
Inner child yang terluka dapat menimbulkan masalah emosional, misalnya perasaan marah, cemas, takut, atau depresi jangka panjang.
Merasa rendah diri
Pengalaman negatif dalam masa kecil akan menyebabkan inner child seseorang merasa tidak berharga atau kurang percaya diri pada saat dewasa.
Tindakan berisiko
Beberapa orang mencoba untuk meredakan rasa sakit dari inner child yang terluka dengan mengonsumsi obat-obatan atau alkohol sebagai bentuk koping yang tidak sehat.
Sulit beradaptasi dengan perubahan
Trauma masa kecil juga dapat mengakibatkan seseorang kesulitan dalam menghadapi perubahan dan mengatasi tantangan hidup.
Sulit mengontrol emosi
Inner child yang terluka juga berisiko menyebabkan kesulitan dalam mengelola emosi dengan baik dan merespons situasi secara sehat.
Gangguan makan
Pengalaman negatif dalam masa kecil akan mengakibatkan gangguan makan, misalnya anoreksia atau bulimia, sebagai cara untuk menangani perasaan yang tidak nyaman.
Perilaku tidak sehat
Inner child yang terluka bisa mengakibatkan seseorang mempunyai perilaku tidak sehat seperti self-harm, isolasi diri, atau kecanduan.
Terjebak dalam hubungan toxic
Inner child yang terluka dapat mengakibatkan seseorang terjebak dalam pola hubungan yang merugikan atau toxic karena terdorong oleh rasa takut atau ketidakamanan.
Meskipun demikian, hal yang harus diingat adalah bahwa dampak buruk dari inner child yang terluka masih dapat diatasi dan diobati. Terapi, dukungan sosial, dan perawatan diri yang tepat akan membantu seseorang dalam menyembuhkan inner child dan memulihkan kesehatan emosional.
Demikianlah ulasan tentang dampak inner child yang terluka, semoga informasi di atas bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…