ERA.id - Neuralink, perusahaan neuroteknologi milik Elon Musk dilaporkan akan melakukan prosedur implan otak pada pasien kedua.
Menurut laporan The Wall Street Journal yang dikutip oleh Engadget pada Selasa (21/5/2024), Neuralink sudah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat untuk melakukan prosedur pemberian implan otak kedua setelah menjalankan prosedur tersebut pada pasien pertama, Noland Arbaugh.
Elon Musk pekan lalu mengatakan bahwa perusahaannya membuka pendaftaran calon peserta kedua dalam uji klinis tersebut.
Neuralink merekrut partisipan potensial untuk uji klinis pertama tahun lalu dengan tujuan untuk menghadirkan teknologi guna membantu orang-orang dengan penyakit sistem syaraf, cedera sumsum tulang belakang, atau kondisi lain yang menyebabkan kelumpuhan.
Neuralink juga dilaporkan telah menemukan solusi masalah yang menyebabkan mal-fungsi implan otak pada Arbaugh sebulan setelah operasi.
Perusahaan menyatakan bahwa gangguan tersebut terjadi karena utas implan sempat tertarik dari otak.
Arbaugh baru-baru ini mengatakan kepada Bloomberg bahwa perangkat lunaknya sudah diperbarui.
Neuralink pun telah membagikan rekaman video Arbaugh, yang lumpuh dari bagian bahu ke bawah, melakukan berbagai aktivitas seperti bermain catur dan mengatur aplikasi pemutar musik.
Dalam prosedur implan otak kedua ini, menurut laporan The Wall Street Journal, utas implan akan diletakkan lebih dalam ke otak pasien untuk mencegah gangguan seperti yang terjadi pada Arbaugh.
Neuralink dilaporkan berencana menyelesaikan prosedur operasi kedua pada Juni 2024 dan lebih dari 1.000 calon pasien telah mendaftar untuk berpartisipasi.
Dalam pengumumannya, Neuralink menyebutkan implan otak ini didesain untuk "menginterpretasikan aktivitas neural seseorang sehingga mereka dapat mengoperasikan komputer atau telepon pintar hanya dengan berpikir untuk bergerak".