Seberapa Sering Harus Mengganti Popok Bayi Agar Terhindar dari Ruam dan Dermatitis?

| 09 Jun 2024 12:00
Seberapa Sering Harus Mengganti Popok Bayi Agar Terhindar dari Ruam dan Dermatitis?
Seberapa sering harus mengganti popok bayi (freepik)

ERA.id - Terkait dengan pertanyaan seberapa sering harus mengganti popok bayi, bagi sebagian orang tua bisa jadi akan bervariasi. Hal tersebut lantaran frekuensi buang air kecil dan besar pada setiap bayi berbeda-beda.

Untuk itu, melalui artikel ini akan dibahas panduan lengkap tentang kapan dan seberapa sering popok bayi harus diganti. Dengan penggantian yang tepat bayi akan bebas dari ruam popok.

Seberapa Sering Harus Mengganti Popok Bayi?

Dilansir dari laman Rakluke Mama Expert, popok harus diganti setiap 2-3 jam. Jangan biarkan bayi memakai popok lebih dari beberapa jam atau menunggu sampai popok terasa basah sebelum menggantinya.

Kemudian jika bayi buang air besar, popok harus segera diganti dan bayi harus dibersihkan setiap kali sebelum memakai popok baru. Jika terdapat reaksi kulit alergi atau ruam popok, bisa jadi Anda membiarkan pantat bayi terlalu lama terendam dalam popok.

Meskipun demikian, jumlah penggantian popok bayi tidaklah baku. Orang tua sebaiknya lebih mempertimbangkan kebersihan bayi. Hal ini mencakup dua faktor berikut:

  1. Jenis Popok

Jenis popok memainkan peran penting dalam menentukan frekuensi penggantian. Jika bayi memakai popok kain muslin dengan tekstur yang sangat ringan, namun jelaknya popok ini tidak menahan cairan dengan baik. Oleh karena itu, begitu popok basah, harus segera diganti.

Namun, kini terdapat popok sekali pakai yang lebih baru memiliki kemampuan menyerap lebih banyak cairan, sehingga tidak terasa basah segera. Perlu diketahui, popok sekali pakai yang lebih baru dapat menyerap lebih banyak cairan secara efisien melalui lapisan gel penyerap, sehingga kulit tetap kering dan berventilasi.

Popok yang tidak terasa lembab, dapat membantu memperpanjang waktu antara penggantian sehingga orang tua bisa melakukan lebih banyak aktivitas.

Namun, ini tidak berarti bahwa saat menggunakan popok sekali pakai, Anda bisa menunggu sampai popok penuh.

Popok yang penuh dan tidak diganti dapat membuat pantat dan area panggul bayi terkontaminasi urine selama berjam-jam dan dapat menyebabkan ruam popok, dermatitis, atau peradangan saluran kemih.

Jika dikombinasikan dengan cuaca panas dan lembab, urine dalam popok bisa menjadi hangat dan menyebabkan kelembaban. Ketika dibiarkan terlalu lama, bakteri bisa dengan mudah tumbuh dan bersentuhan dengan kulit bayi.

Maka dari itu, untuk membantu bayi tetap menjaga kebersihan yang baik, orang tua harus selalu mengganti popok setiap kali popok basah. Periksa permukaan popok di bagian dalam secara berkala untuk menentukan apakah benar-benar kering saat disentuh.

Jika mulai terasa basah, popok harus segera diganti. Tidak perlu menunggu 2-3 jam. Memilih menggunakan popok sekali pakai yang menyerap dengan baik dan efektif dari segi biaya juga memungkinkan orang tua mengganti popok bayi lebih sering sesuai kebutuhan.

frekuensi penggantian popok tergantung pada usia bayi (freepik)
  1. Perhatikan Usia Bayi

Selain itu, frekuensi penggantian popok tergantung pada usia bayi. Karena pada usia bayi yang berbeda, tingkat ekskresi juga bervariasi sebagai berikut:

  • Baru lahir hingga 1 bulan: ekskresi relatif sering. Bayi buang air besar sekitar 5-12 kali sehari dan tinja cair, tergantung pada jumlah susu yang mereka minum. Oleh karena itu, mereka perlu sering diganti, yaitu setiap kali bayi buang air besar, popok harus segera diganti. Bayi biasanya buang air besar saat mereka makan atau setelah mereka selesai makan.
  • 1 bulan ke atas: Tingkat ekskresi akan mulai menurun. Bayi mungkin buang air besar lebih sedikit sekitar 6-8 kali sehari. Frekuensi dan volumenya tergantung pada susu yang diminum oleh masing-masing bayi.
  • 12 bulan ke atas: Frekuensi ekskresi mulai menyerupai orang dewasa.

Jumlah ekskresi akan menurun seiring bertambahnya usia. Ketika bayi masih muda, orang tua harus berjuang untuk mengganti popok dan membersihkan bayi. Seiring bertambahnya usia bayi, maka akan ada lebih sedikit pekerjaan untuk orang tua.

Selain seberapa sering harus mengganti popok bayi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi