ERA.id - "Sesedih-sedihnya film India, lebih sedih kalau habis makan tidak merokok," kalimat itu kerap disampaikan para pemuda jika tak menemukan rokok sehabis makan. Dan dalam pergaulan, beberapa dari kita kerap mendengar kalimat itu.
Merokok sehabis makan memang dirasa lebih nikmat. Jika tidak percaya, coba tanya para perokok dan kumpul jawabannya. Jika begitu, apa sih alasannya merokok lebih sedap setelah makan?
Pernah, pada 1989, sekelompok peneliti melakukan uji pengaruh makan terhadap kadar nikotin dalam darah. Uji ini dilakukan pada 7 perokok aktif laki-laki (subjek) rentang usia 32–61 tahun selama 4 hari di General Clinical Research Center, San Fransisco General Hospital Medical Center.
Setiap subjek menerima tiga perlakuan:
- Infus nikotin dan makan (meal).
- Infus nikotin selama puasa.
- Infus placebo salin dan makan (meal).
Hasil dari penelitiannya membuahkan kesimpulan yakni, metabolisme tubuh dan laju aliran darah hepatik meningkat ketika makan. Metabolisme hepatik inilah yang menghilangkan nikotin dari tubuh.
Merokok setelah makan menyebabkan kebutuhan nikotin terpenuhi kembali. Hal ini yang menyebabkan merokok setelah makan itu enak, karena nikotin dalam tubuh terisi kembali, walau perdebatan soal buruknya rokok dan ancaman penyakit yang menghantui perokok, masih terus disuarakan para tenaga medis.
Ya, sesederhana itu dengan penelitian yang sungguh ribet penjelasannya. Tahu tidak efek saat tubuh diasup nikotin? Dilansir dari Alodokter, nikotin menimbulkan efek kesenangan sementara di otak, yang membuat seseorang ketergantungan.
Tapi ingat! Merokok adalah kebiasaan yang merusak kesehatan.