ERA.id - Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan sebuah video viral yang memperlihatkan seorang bayi berusia satu bulan mengeluarkan air susu ibu (ASI).
Video viral itu diunggah oleh akun Nurul Fauziah yang memperlihatkan seseorang memencet payudara bayi yang mengeluarkan cairan putih seperti ASI.
"Subhanallah, Maha Kuasa Allah, anak bayi umur 1 bulan sudah mengeluarkan air susu asi," tulisnya dalam keterangan.
Lalu, apakah cairan yang sebenarnya keluar dari payudara bayi satu bulan itu?
Melansir dari doktersehat, cairan yang keluar itu merupakan galaktorea yang terjadi akibat terlalu banyak prolaktin atau pun hormon produksi air susu atau laktasi.
Dr.dr. Andi Nanis Sacharina,Sp.A(K)jjuga menjelaskan, biasanya ASI tersebut terjadi pada bayi yang baru lahir karena kadar estrogen yang tinggi pada Ibu saat mengandung.
"Iya bawaan hormon, bukan penyakit bawaan ya karena hormon dari Ibu," kata Dr.dr. Andi Nanis Sacharina,Sp.A(K), saat dihubungi tim Era.id, Senin (12/7/2021).
Lalu, kata Nanis, kondisi bayi yang mengeluarkan ASI seperti video viral itu hanya terjadi sekitar lima persen saja, baik bayi perempuan maupun laki-laki.
Nanis juga mengatakan kondisi bayi yang mengeluarkan ASI tersebut biasanya hanya berlangsung selama satu minggu dan paling lama selama dua bulan sejak bayi dilahirkan.
"Itu paling lama dua bulan. Hanya dua persen yang bisa berlangsung sampai dua bulan. Biasanya satu minggu sudah selesai. Bahkan biasanya kalau gak dipencet gak keluar ASI-nya," tegasnya.
Menanggapi video viral bayi satu bulan yang dipencet payudaranya, Nanis mengatakan untuk berhenti memencet payudara bayi seperti itu. Hal ini lantaran bisa memperbesar payudara dan merangsang hormon pada bayi.
"Itu lama-lama kalau dibiarkan seperti itu makin keluar asinya. Bahkan nanti payudaranya membesar, terangsang semua hormonnya yang harusnya tidur," katanya.
Ninis juga menegaskan praktik memencet payudara bayi agar ASI keluar harus dihentikan. Sebab bila hal itu terus terjadi dan dibiarkan bisa berbahaya pada kondisi bayi.
Apalagi kulit bayi yang sensitif bisa menimbulkan luka mulai dari bengkak, infeksi, abses yang mengeluarkan nanah, hingga masa pubertas yang terlalu cepat.
"Parahnya ya infeksi, bengkak, malah jadi abses kayak bisul berdarah, bernanah gitu nanti," katanya.
Lebih lanjut, Ninis menyarankan bagi para Ibu yang mengalami kondisi bayi mengeluarkan ASI dengan sendirinya atau terus-menerus segera lakukan konsultasi ke dokter endokrinologi.