Dulu Suarakan Kebaikan Jokowi, Kini Wanda Hamidah Muncul dan Bicara soal Payudara

| 27 Oct 2021 10:34
Dulu Suarakan Kebaikan Jokowi, Kini Wanda Hamidah Muncul dan Bicara soal Payudara
Wanda Hamidah

ERA.id - Eks tim sukses Jokowi dan kader NasDem Wanda Hamidah, dulunya adalah sosok yang getol mengeluarkan narasi pujian kepada Jokowi dan menyerang Prabowo semasa pilpres.

Kini, saat Jokowi menjabat presiden dua periode, Wanda sepertinya tenggelam. Ia sudah jarang muncul dalam menanggapi situasi politik terkini di Indonesia.

Namun bukan berarti suaranya tak terdengar. Terbaru, perempuan yang dulu sempat dekat dengan Raffi Ahmad ini, membicarakan soal kesehatan payudara.

Selebritas Wanda Hamidah dalam sebuah kesempatan mengajak para perempuan memeriksa kondisi payudara mereka, walau tak merasa ada gejala minimal melalui pemeriksaan kesehatan umum atau USG payudara setahun kali.

“Ada gejala segera periksa (ke dokter), enggak ada gejala bagusnya dicek setahun sekali paling enggak atau kalau tidak mau medical check up minta USG payudara saja,” ujar dia dalam sebuah diskusi pada Selasa (26/10/2021).

Wanda baru tahu ada tumor di payudaranya saat melakukan pemeriksaan kesehatan. Dokter yang memeriksa memintanya berkonsultasi dengan spesialis onkologi. Hasilnya, dokter menemukan tumor jinak sebesar 1,8 cm pada payudara kiri Wanda.

Waktu itu dokter belum menyarankan dilakukannya operasi tetapi Wanda perlu terus berkonsultasi dengan dokter setiap enam bulan sekali karena tumor yang jinak bisa saja menjadi ganas.

Wanda dan suami juga berkonsultasi dengan dokter lain untuk mendapatkan second opinion. Dia lalu menjalani biopsi di Surabaya. Di sana, dia meminta payudaranya diangkat (mastektomi) karena ingin segera menuntaskan masalah.

Wanda teringat ketiga buah hatinya yang masih membutuhkan kehadirannya. “Akhirnya pilihannya operasi pada 2010. Operasi berjalan lancar. Aku lega bisa melalui itu. Walaupun sudah lega aku enggak boleh lengah karena tumor bisa kembali setiap saat,” tutur dia.

Terkait gejala, Wanda mengatakan merasakan benjolan di payudaranya setelah kehamilan anak ketiga. Menurut dia, tidak ada rasa sakit yang muncul dari benjolan itu.

Awalnya dia mengira benjolan itu ASI yang mengeras, tetapi benjolan tak kunjung hilang. Dia juga menunda berkonsultasi dengan dokter.

“Agak menganggap remeh, menganggap saluran ASI-nya (menjadi penyebab benjolan). Itu warning, jangan sok menganalisis sendiri bahaya apa tidak bahaya, ternyata itu tumor,” ujar Wanda.

Wanda ingin para wanita lebih memperhatikan kondisi payudaranya sebelum kanker terlanjur hadir dan sulit disembuhkan. Menurut dia, kaum hawa tak perlu khawatir terkena kanker bila selama ini menerapkan gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan diri baik itu melalui pemeriksaan sendiri atau bantuan tenaga medis.

Rekomendasi