ERA.id - Pil antivirus mililk Pfizer diklaim efektif untuk menekan angka kematian pada pasien Covid-19.
Hasil uji kinis pil dengan nama merek Paxlovid itu bisa mengurangi risiko gejala berat yang membuat seorang pasien menjadi sakit parah dan mengurangi rawat inap sampai kematian.
Pfizer menyebut telah menguji obatnya itu dalam sebuah penelitian yang melibatkan 1.219 orang dewasa yang dites positif Covid-19.
Mereka adalah yang memiliki gejala ringan atau sedang dan yang memiliki setidaknya satu kondisi medis mendasar atau penyakit bawaan yang akan menempatkan mereka pada risiko kasus penyakit yang parah, seperti diabetes atau penyakit paru-paru.
Peserta secara acak ditugaskan untuk mengambil pil plasebo atau obat aktif. Tiga orang dalam kelompok obat aktif dirawat di rumah sakit dan tidak ada yang meninggal. Pada kelompok plasebo, 27 orang dirawat di rumah sakit dan tujuh meninggal.
Seperti dikutip dari The Verge, Kamis (11/11/2021), risiko kematian bisa berkurang sampai 89 persen untuk orang dewasa yang berisiko tinggi dengan penyakit bawaan yang parah ketika diberikan dalam waktu tiga hari setelah gejala muncul.
Perusahaan mengatakan berencana untuk menyerahkan data hasil peneiltian tersebut ke Food and Drug Administration (FDA) untuk otorisasi penggunaan darurat sesegera mungkin.
Pil Pfizer ini merupakan pil anti-Covid-19 kedua yang diketahui mampu bekerja efektif. Sebelumnya, pil pertama dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck, molnupiravir yang disebut dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian sekitar setengahnya.