Dokumen Reaktor Nuklir Flamanville Beredar di Publik, Sistem Keamanan Dipertanyakan

| 07 Dec 2020 16:30
Dokumen Reaktor Nuklir Flamanville Beredar di Publik, Sistem Keamanan Dipertanyakan
Ilustrasi industri energi listrik. (Foto: Pixabay)

ERA.id - Lembaga non-profit Greenpeace France mengaku khawatir pada proteksi informasi rahasia dari Perusahaan Listrik Prancis (EDF) setelah mendapat dokumen berisi detail sistem keamanan yang diberlakukan di komplek reaktor nuklir EPR di Flamanville, Prancis.

Seperti diberitakan Reuters yang mengutip pernyataan Greenpeace, Senin (7/12/2020), LSM tersebut kini telah menggenggam dokumen setebal ribuan halaman yang mendeskripsikan dengan detail komplek pembangkit listrik di Flamanville, lokasi kamera CCTV, dan deskripsi sistem pengawasan elektronik yang ada.

Greenpeace mengaku menerima dokumen tersebut, meski tanpa diminta, dari seseorang yang tidak memiliki hubungan profesional dengan industri nuklir di Prancis.

"Konteks bagaimana dokumen itu sampai pada kami membuktikan bahwa informasi detail mengenai situs pembangkit listrik tenaga nuklir itu telah beredar luas di publik," kata kepala Greenpeace Jean-Francois Julliard.

"Dalam situasi lain mungkin dokumen-dokumen itu bisa dijual atau diberikan ke kelompok perusak... sehingga meningkatkan potensi terjadinya pengacauan, sabotase, hingga pencurian material radioaktif."

EDF, seperti disampaikan Reuters, mengaku tidak tahu dokumen mana yang telah diberikan ke Greenpeace dan tak mampu memberi komentar mengenai seberapa rahasia dokumen tersebut. Perusahaan itu juga menambahkan bahwa pembangkit listrik dan lokasi kamera CCTV bukanlah informasi rahasia, karena kamera-kamera tersebut mudah diamati oleh pengunjung kompleks Flamanville.

Pernyataan dari perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa para staf dan kontraktor hanya mendapat akses ke informasi rahasia yang benar-benar dibutuhkan oleh pekerjaan masing-masing.

Rekomendasi