ERA.id - Elon Musk kembali menggunakan kekuasaannya untuk memutus kontrak kerja karyawannya. Kali ini Musk yang kalah berdebat di Twitter dengan seorang karyawan memilih untuk memecat orang tersebut dari perusahaan.
Pemecatan secara publik ini dilakukan oleh Elon Musk terhadap software engineer Twitter, Eric Frohnhoefer, Senin (14/11/2022). Di mana hal ini bermula dari perdebatan mereka di Twitter.
Musk mulai berdebat dengan Frohnhoefer pada hari Minggu setelah Frohnhoefer membantah tweet Musk tentang mengapa aplikasi tersebut "sangat lambat di banyak negara" bagi mereka yang menggunakan sistem operasi Android. Tidak terima dengan pernyataan Musk, Frohnhoefer pun membalas klaim itu tidak benar.
"Saya telah menghabiskan 6 tahun bekerja di Twitter untuk Android dan dapat mengatakan bahwa ini salah," cuit Frohnhoefer.
Frohnhoefer kemudian menjelaskan tentang aplikasi perusahaan, merajuk pada fitur yang jarang digunakan serta 'utang teknologi'. Ia juga menyebut salah satu faktor yang menyebabkan hal itu terjadi lantaran waktu yang dihabiskan untuk menunggu tanggapan jaringan.
Perdebatan mereka pun kian kacau dan saling beradu argumen yang membuat publik 'risih' melihat hal tersebut. Namun pada satu titik, CEO Tesla itu bertanya kepada Frohnhoefer tentang apa yang sudah dilakukan secara pribadi untuk memperbaiki lambatnya Twitter untuk Android.
Situasi itu pun kian memanas saat seorang komentator di utas mengatakan bahwa Musk mungkin tidak menginginkan Frohnhoefer di timnya setelah pengembang men-tweet bahwa Musk seharusnya mengajukan pertanyaan tentang masalah kelambatan secara pribadi.
Tetapi Musk justru menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa karyawannya itu telah dipecat dari perusahaan.
"Dia dipecat," tegas Musk yang kini cuitannya sudah dihapus.
Menurut laporan The Times, Tim Musk diminta untuk menyisir pesan di platform obrolan internal Twitter dan membuat daftar karyawan yang tidak patuh. Mereka juga menyortir tweet karyawan, mencari kritik. Mereka yang dianggap melanggar aturan menerima email sekitar pukul 01.30 waktu Pasifik pada hari Selasa, memberi tahu mereka bahwa mereka dipecat.
"Beberapa karyawan Twitter yang berbagi berita tentang pemecatan Frohnhoefer di obrolan internal dipecat. Mereka diberi tahu bahwa mereka telah diberhentikan karena melanggar kebijakan perusahaan," kata enam orang saksi, dikutip The Times, Rabu (16/11/2022).
Di tengah situasi yang memanas, Musk justru kembali beraksi dengan membuat cuitan sindiran tentang peristiwa pemecatan tersebut. Ia menyampaikan permintaan maaf sekaligus meyakini kemampuan mantan karyawannya dibutuhkan di tempat lain.
"Saya ingin meminta maaf karena memecat para jenius ini. Bakat mereka yang luar biasa tidak diragukan lagi akan sangat berguna di tempat lain," cuit Musk.
Sementara itu, pada Senin dini hari, Frohnhoefer telah men-tweet gambar komputernya yang menunjukkan bahwa dia tidak lagi bisa mengakses email perusahaan.
"Sepertinya sekarang sudah resmi (dipecat)," katanya.
Pemutusan kerja oleh Twitter ini bukanlah kali pertama yang terjadi. Sejak Musk mengambil alih perusahaan, ia telah melakukan PHK ke lebih dari 7.000 karyawan.