ERA.id - Masatoshi Ito, miliarder asal Jepang, meninggal dunia beberapa waktu lalu pada usia 98 tahun. Profil Masatohi Ito kemudian jadi perhatian masyarakat.
Ito merupakan sosok yang membuat toko swalayan dan minimarket 7-Eleven menjadi kerajaan bisnis tingkat dunia. Menurut keterangan operator Seven & i Holdings, penyebab kematian Ito adalah usia yang memang sudah sangat tua.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepadanya atas kebaikannya selama hidupnya," terang perusahaan tersebut, dikutip Era.id, Selasa, 14 Maret 2023.
Mengenal Profil Masatoshi Ito
Dilansir Thejapantimes, Masatoshi Ito adalah pria kelahiran Tokyo, 30 April 1924. Dia lahir dari pasangan Senzo dan Yuki Ito yang merupakan penjual acar sayur dan makanan kering.
Ayah Ito merupakan orang yang tidak bertanggung jawab, sedangkan ibunya adalah pekerja keras. Sang ibu kemudian menceraikan Senzo yang merupakan suami keduanya. Ketika sang ayah meninggal dunia, Ito tidak datang ke pemakamannya.
Ito memiliki istri bernama Nobuko. Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki tiga orang anak, Yasuhisa, Hisako, dan Junro. Junro merupakan eksekutif di Seven & I. Kisah perjalanan Ito menjadi pengusaha sukses bermula saat dia memegang bisnis keluarga.
Pada 1944, Ito lulus dari sekolah kejuruan komersial di Yokohama dan bekerja di Mitsubishi Coal and Mining, cikal bakal Mitsubishi Materials. Dia juga sempat direkrut menjadi pasukan militer yang memiliki tugas menyerang kapal musuh saat akhir Perang Dunia II. Setelah perang, Ito keluar dari Mitsubishi dan bergabung dengan bisnis keluarga.
Bisnis Masatoshi Ito
Ito-Yokado merupakan perusahaan yang membesarnya nama Ito. Asal-usul Ito-Yokado adalah toko pakaian Yokado, toko yang dibuka oleh pamannya, Toshio Yoshikawa. Toko tersebut didirikan di daerah Asakusa, Tokyo, pada tahun 1920.
Saudara tiri Ito, Yuzuru, adalah orang yang memimpin dalam memperluas bisnis milik pamannya tersebut. Namun, pada 1956 Yuzuru meninggal, kemudian Ito mengambil alih toko tersebut. Ito akhirnya menggantinya nama toko menjadi Ito-Yokado dan menjadikannya perusahaan yang dikenal masyarakat.
Perusahaan tersebut terus berkembang. Pada suatu hari salah satu eksekutif muda di Ito-Yokado, Toshifumi Suzuki, menemukan 7-Eleven saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat.
Setelah menjalin kesepakatan dengan Southland di Texas, yang saat itu menjadi pemilik rantai 7-Eleven, Suzuki membuka gerai 7-Eleven pertama di Jepang pada 1974. Bisnis tersebut kemudian melampaui segmen perdagangan umum Ito-Yokado.
Pada 1992, Ito mengundurkan diri dari jabatannya di Ito-Yokado. Dia bertanggung jawab atas kasus dugaan pembayaran oleh pejabat perusahaan kepada tiga gangster yakuza dengan tujuan menjaga ketertiban pada rapat pemegang saham.
Suzuki akhirnya menggantikan posisi presiden yang ditinggalkan oleh Ito, kemudian menjadi ketua dan chief executive officer. Pada 2005 dia mengganti nama perusahaan menjadi Seven & I Holdings dan 7-Eleven dijadikan anak perusahaan yang dimiliki secara penuh.
Sementara, Ito menjadi ketua kehormatan perusahaan induk. Huruf "I" pada Seven & I Holdings mengacu pada Ito-Yokado dan nama belakang sang pendiri.
Seven & I Holdings kemudian menjelma menjadi salah satu retailer terbesar di Jepang. Pada 2020, perusahaan menyepakati pembelian sekitar 3.900 SPBU dan toko Speedway dari Marathon Petroleum yang berbasis di Amerika Serikat dengan nilai 21 miliar dolar.
Toko Ito-Yokado, toko serbaada, saat ini sudah kehilangan tajinya. Namun warisan Ito tetap berlanjut di waralaba 7-Eleven. Toko Ito-Tokado tetaplah pendahulu dari operator 7-Eleven Seven & I Holdings.
Lebih dari 83.000 7-Eleven telah tersebar di seluruh dunia, sekitar seperempatnya ada di Jepang. Ito merupakan pemegang saham terbesar perusahaan dan telah mengumpulkan kekayaan bersih mencapai 5 miliar dolar (669,8 miliar yen), berdasarkan data Bloomberg Billionaire's Index.
Perusahaan tersebut sudah sangat besar. Namun, atas desakan seorang aktivis pemegang saham, saat ini Seven & I merampingkan bisnisnya. Pada November, peritel mengumumkan penjualan department store Sogo & Seibu dengan nilai sekitar 250 miliar yen kepada Fortress Investment Group. Beberapa waktu lalu, Seven & I menyebut akan menutup sekitar satu dari setiap empat toko Ito-Yokado yang ada di Jepang.
Itulah profil Masatoshi Ito, salah satu orang terkaya di Jepang. Berawal dari sebuah toko milik keluarga, Ito menjadi pebisnis yang terkemuka di dunia.