ERA.id - Akhir-akhir ini dalai lama menjadi perbincangan warganet karena meminta seorang bocah laki-laki menghisap lidahnya. Meski videonya viral di Indonesia, cukup banyak yang belum tahu siapa itu dalai lama.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu sebuah video menunjukkan Dalai Lama XIV sedang mencium pipi dan bibir seorang anak kecil berjenis kelamin laki-laki. Si anak sempat tertawa, tetapi kemudian Dalai Lama XIV menjulurkan lidahnya. Rupanya dia meminta si bocah untuk menghisap lidahnya. Hal tersebut lantas ditolak oleh si anak kecil.
Sontak, video tersebut mendapat banyak respons dari warganet, terutama komentar negatif. Kemudian, pihak Dalai Lama XIV menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui akun Twitter resmi. Menurut akun tersebut, tindakan yang dilakukan sang Dalai hanyalah menggoda si anak kecil.
"Sebuah klip video telah beredar yang menunjukkan pertemuan baru-baru ini saat seorang anak laki-laki bertanya kepada Yang Mulia Dalai Lama apakah dia bisa memeluknya," bunyi pernyataan tersebut.
"Yang Mulia ingin meminta maaf kepada bocah itu dan keluarganya, serta banyak temannya di seluruh dunia, atas luka yang mungkin disebabkan oleh kata-katanya," tambahnya.
"Yang Mulia sering menggoda orang yang dia temui dengan cara yang polos dan lucu, bahkan di depan umum dan di depan kamera," lanjutnya.
"Dia menyesali kejadian itu," tandas akun Twitter tersebut.
Siapa Itu Dalai Lama?
Dalai lama merupakan gelar yang disandang oleh pemimpin spiritual aliran Buddha Gelug atau ‘Topi Kuning’ yang diberikan oleh masyarakat Tibet. Buddha Gelug merupakan salah satu aliran yang dominan di antara empat aliran utama Buddhisme Tibet.
Dikutip Era.id dari Britannica, dalai lama selalu jadi simbol penyatuan Tibet sejak masa Dalai Lama V pada abad ke-17. Dalai lama mewakili nilai dan tradisi Buddha yang ada di wilayah tersebut.
Dalai lama merupakan gelar yang disandingkan kepada orang yang diyakini sebagai perwujudan insani dari Avalokiteshvara atau Chenrezig, yaitu Bodhisattva Welas Asih.
Bodhisattva merupakan makhluk tercerahkan yang menunda kepergiaannya ke nirvana. Dia memilih untuk terlahir kembali demi melayani umat manusia.
Pada 1642 Dalai Lama V diberi kendali sementara atas pemerintahan Tibet. Dalai lama mengendalikan sebagian besar negara dari ibu kota Lhasa. Dia merupakan kepala Tibetan Buddhism, dan para pemimpin dari keempat aliran percaya bahwa dalai lama merupakan lama tertinggi dalam tradisi Tibet.
Sejak 1642 dalai lama menjadi kepala pemerintahan Tibet hingga kemudian terjadi pelarian oleh Dalai Lama XIV ke tempat pengasingan pada 1959.
Mengenal Dalai Lama XIV
Dalai Lama XIV memiliki nama Tenzin Gyatso. Dia lahir pada 6 Juli 1935 dari keluarga petani kecil di Taktser, Amdo, sebelah timur laut Tibet. Saat berusia 2 tahun, ketika masih bernama Lhamo Dhondup, dia disebut sebagai reinkarnasi dari Dalai Lama XIII bernama Thubten Gyatso.
Saat berusia 6 tahun, Dalai Lama XIV sudah memulai pendidikan agamanya. Ketika berusia 16 tahun, dia mengambil peran sebagai pemimpin politik Tibet.
Pada masa tersebut, terus-menerus mendapatkan serangan dari China (masa pemerintahan Perdana Menteri Mao Zedong). Hal ini memicu pemberontakan besar oleh masyarakat Tibet.
Tahun 1958, perlawanan China dialamatkan kepada dalai lama karena diyakini sebagai pemimpin gerakan perlawanan Tibet. Dalai Lama XIV merasakan ancaman bahaya sehingga melarikan diri ke Kota Dharamshala, India.
Dharamshala terletak di kaki Pegunungan Himalaya, berbatasan dengan China, Nepal, dan Tibet. Sejak saat itu, Dalai Lama XIV berada dalam pengasingan.
Pelarian Dalai Lama XIV ke India menjadi peristiwa penting terhadap perjuangan Tibet melawan China dan evolusi hubungan India-China. Setelah 62 tahun melarikan diri, Dalai Lama XIV tetap menjadi duri bagi China. Dia menjadi penyebab utama permusuhan China dengan India.
Selain itu, pelarian Dalai Lama XIV ke India memicu datangnya pengungsi Tibet ke India dalam jumlah yang besar. Masyarakat Tibet yang menghadapi penganiayaan China masuk ke India kemudian mengakampanyekan perlawanan terhadap China di bawah pimpinan Dalai Lama XIV.