ERA.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berhasil mendapatkan dukungan diplomatik dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Jepang, pada hari Minggu (21/5/2023) kemarin.
Zelenskyy memanfaatkan simbolisme Hiroshima yang identik dengan kengerian perang untuk menekan para pemimpin G7 mendukung pembelaan Ukraina melawan serangan gencar Rusia selama 15 bulan terakhir.
Namun, langkah diplomatik yang berani ini diiringi dengan berita kekalahan dari dalam negeri, di mana Rusia mengklaim telah menguasai kota timur Bakhmut setelah berbulan-bulan pertempuran sengit.
Sementara di Jepang, Zelenskyy memenangkan dukungan Amerika Serikat (AS) untuk pasokan jet tempur canggih dan berkesempatan untuk merayu negara-negara kuat seperti India yang tidak mengutuk invasi Rusia.
"Foto-foto Hiroshima mengingatkan saya pada Bakhmut," katanya setelah mengunjungi museum kota itu, yang mendokumentasikan penderitaan akibat serangan bom nuklir AS tahun 1945. "Kehancuran absolut. Tidak bersisa apa pun. Tidak menyisakan siapa pun."
Ia bergabung dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam upacara peletakan bunga di tugu peringatan 140.000 orang yang tewas akibat bom tersebut dan bersumpah Ukraina akan dibangun kembali seperti Hiroshima.
Zelenskyy membantah bahwa pasukan Rusia sekarang menduduki Bakhmut, meskipun ia mengakui mereka berada di kota yang telah hancur menjadi reruntuhan dalam pertempuran brutal selama berbulan-bulan itu.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden bersikeras bahwa pendukung Ukraina "tidak akan goyah" dengan sikap Rusia.
"Putin tidak akan mematahkan tekad kami seperti yang dia pikir dia bisa," kata Biden kepada wartawan setelah bertemu Zelenskyy.