ERA.id - Politisi sayap kiri Ekuador, Estefany Puente Castro yang mencalonkan diri untuk kursi parlemen di Majelis Nasional negara itu ditembak orang tak dikenal saat mengemudi.
Penyerangan terjadi di kota Quevedo, Los Rios, Ekuador, pada Kamis (10/8/2023), ketika Puente sedang mengemudi ditemani ayahnya dan seorang karyawan perusahaan.
Mengutip polisi, media lokal melaporkan bahwa seorang pria bersenjata tak dikenal telah mendekati mobil tersebut dan meminta Puente berhenti. Politisi oposisi itu lalu mencoba mempercepat laju mobilnya hingga penyerangnya menembak mobil dari sisi pengemudi.
Puente tidak terluka dan tidak ada bukti senjata api yang ditembakkan ditemukan di dalam kendaraannya, tetapi foto dari tempat kejadian menunjukkan kerusakan pada kendaraan tersebut, termasuk pecahan kaca.
Penyerangan Puente hanya berselang sehari setelah insiden penembakan calon presiden Ekuador Fernando Villavicencio.
Villavicencio ditembak mati dan sembilan orang lainnya terluka dalam serangan di rapat umum pemilihan pada hari Rabu (9/8/2023). Media lokal melaporkan bahwa Villavicencio telah menerima beberapa ancaman pembunuhan sebelum insiden tersebut.
Seorang tersangka utama dalam pembunuhan itu tewas setelah menerima tembakan selama penangkapan, kata Kantor Kejaksaan Agung Ekuador. Dilansir dari Sputnik, enam orang ditahan sehubungan dengan insiden tersebut.
Presiden Dewan Pemilihan Nasional Ekuador Diana Atamaint mengatakan pada hari Kamis bahwa tanggal pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 20 Agustus tidak akan berubah meskipun Villavicencio terbunuh.
Para pejabat menggarisbawahi angkatan bersenjata negara itu akan menjamin keamanan warga Ekuador selama proses pemilihan yang direncanakan dan perlindungan bagi calon presiden yang tersisa akan digandakan.