Perbedaan Negara Skandinavia dan Nordik yang Harus Diketahui

| 27 Sep 2023 22:05
Perbedaan Negara Skandinavia dan Nordik yang Harus Diketahui
Ilustrasi rumah nordik (Foto: Pixabay/Vrolanas)

ERA.id - Tahukah Anda, bumi wilayah utara ditempati oleh beberapa negara yang populer dengan sebutan skandinavia dan nordik. Ternyata makna dari kedua sebutan tersebut tidak persis sama. Lantas apa perbedaan negara skandinavia dan nordik? Simak penjelasannya di bawah ini.

Skandinavia dan negara nordik seringkali dianggap sebagai dua sebutan yang sama. Padahal dua julukan ini merujuk pada negara yang berbeda-beda. Namun, ternyata ada sejarah yang berkaitan erat antara dua kubu ini.

Perbedaan Negara Skandinavia dan Nordik

Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (27/9/2023), dulunya terdapat tiga kerajaan di wilayah Semenanjung Skandinavia. Kerajaan ini yaitu asal-usul dari tiga negara, antara lain, Norwegia, Swedia, dan Denmark.

Setelah resmi mengklaim diri sebagai negara skandinavia, sistem kerajaan mulai berubah menjadi negara karena politik. Kerajaan Swedia terbagi menjadi negara Swedia dan Finlandia. Adapun kerajaan Denmark terbagi menjadi negara Denmark dan Islandia, Latvia, Estonia, dan Lithuania.

Inilah yang menyebabkan mengapa Finlandia dan Islandia sering dikelompokkan ke dalam daftar negara skandinavia. Akar budaya serta kultur yang sama dalam bahasa menjadikan orang kerap salah menyangka.

Finlandia dan Islandia sendiri sebenarnya lebih cocok dikelompokkan ke dalam daftar negara nordik. Negara nordik merupakan istilah yang diciptakan oleh Prancis untuk menggabungkan beberapa negara di Eropa Utara.

Negara-negara ini mempunyai kesepakatan yang sudah disetujui bersama. Negara nordik sendiri terdiri dari Finlandia, Faroe Island, Islandia, Aland Island, Greenland, dan Svalbard.

Berbeda lagi dengan Negara Estonia, Latvia dan Lithuania. Walaupun lahir dari kerajaan Denmark, tiga negara tersebut mendaku diri mereka sebagai negara baltic. Baltic tidak dikelompokkan dalam grup skandinavia ataupun nordik.

Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Awal Mula Sejarah

Dalam kebudayaannya, negara-negara Nordik memiliki akar sejarah yang berhubungan dari zaman Viking. Sejak era Viking, penduduk Skandinavia mempunyai jejaring perdagangan yang terbentang begitu luas. Di wilayah Timur, mereka menguasai wilayah Turki, adapun di wilayah Barat mereka mencapai wilayah Amerika Utara.

Kapal Viking yang kuat dan tangguh menjadikan mereka sanggup mengarungi samudera. Mereka memiliki tujuan utama untuk berdagang, dan kadang-kadang terlibat dalam peperangan.

Periode Viking yang gemar menjelajah juga melahirkan serta menyebarkan beberapa bentuk dan hasil kebudayaan. Diawali dari literatur dan kisah-kisah yang dituturkan secara turun-temurun. Cerita atau kisah yang paling terkenal barangkali adalah mitologi Nordik yang berkisah tentang dewa-dewa yang mereka yakini.

Misalnya, seperti yang pernah kita tonton mengenai Thor dan palu saktinya, yang filmnya diproduksi Marvel,  merupakan cerita yang diangkat dari mitologi Nordik.

Bangsa Viking mulai membangun kerajaan sekitar abad ke-9 dan ke-10. Selama periode Kristenisasi di wilayah tersebut sepanjang abad 10 hingga 13, tiga kerajaan besar terbentuk, antara lain: Norwegia, Swedia, dan Denmark.

Pada akhir abad 14, keluarga kerajaan dari tiga kerajaan tersebut menyetujui pembentukan Uni Kalmar. Pembentukan Uni Kalmar tercipta dari pernikahan Margaret I dan Haakon VI. Margaret I adalah putri Raja Denmark, sementara Haakon VI merupakan raja Norwegia dan putra dari raja Swedia.

Ketika Haakon VI meninggal, Margaret I mengambil alih kepemimpinan Uni Kalmar. Norwegia, Swedia, dan Denmark memang tetap ada, tetapi menginduk pada kebijakan Uni Kalmar. Pada saat itu, wilayah Uni Kalmar bahkan sempat mencapai wilayah Baltik.

Selanjutnya 2 abad kemudian, Uni Kalmar dibubarkan. Kerajaan-kerajaan tersebut pun akhirnya kembali berdiri secara berdaulat. Situasi politik berpengaruh besar dalam perkembangan wilayah Nordik menuju era Modern. Negara besar terbagi dan beberapa negara baru terbentuk.

Perbedaan Bahasa

Pada umumnya, banyak penduduk di wilayah Nordik yang berkomunikasi dengan bahasa Jermanik Utara (terkadang disebut bahasa Skandinavia atau Nordik). Sebab mayoritas penduduk wilayah Nordik memiliki asal-usul sebagai keturunan pendatang Jerman yang bermigrasi ke sana.

Penutur bahasa Norwegia, Swedia, dan Denmark bisa jadi memiliki hubungan paling erat. Setidaknya dapat dipahami satu sama lain dalam bentuk tertulis.

Bahasa-bahasa lainnya seperti bahasa Islandia dan Faore, juga ada tetapi penggunaan bahasa tersebut terbatas di wilayahnya sendiri. Demikian pula dengan bahasa Finlandia dan Sami di Finlandia.

Demikianlah penjelasan tentang perbedaan negara skandinavia dan nordik, semoga informasi bermanfaat, ya!

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi