Jepang Tegaskan Air Olahan Nuklir Fukushima Sudah Lewati Proses Canggih

| 12 Jun 2024 20:35
Jepang Tegaskan Air Olahan Nuklir Fukushima Sudah Lewati Proses Canggih
Limbah nuklir Jepang (Antara)

ERA.id - Jepang menegaskan bahwa pelepasan air olahan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima milik TEPCO sudah melalui Sistem Pemrosesan Cairan Canggih (ALPS). Pihak Jepang pun akan melanjutkan pelepasan air olahan tersebut secara transparan. 

"Jepang akan melanjutkan aktivitas pelepasannya dengan transparan, berdasarkan bukti ilmiah, dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya," kata Perutusan Tetap Jepang untuk Organisasi-organisasi Internasional di Wina, Austria, Kaifu Atsushi, sebagaimana keterangan Kedutaan Besar  Jepang, dikutip Antara, Rabu (12/6/2024).

Dalam Rapat Dewan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada 3 Juni 2024, Kaifu menyampaikan informasi terbaru kepada dewan tersebut tentang perkembangan pelepasan air olahan dengan Sistem Pemrosesan Cairan Canggih (ALPS) dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima milik TEPCO.

Kaifu juga menyampaikan apresiasinya atas kerja profesional badan tersebut, yang dipimpin Direktur Umum Rafael Grossi, serta delegasi badan tersebut atas dukungan mereka secara berkelanjutan.

Kaifu menekankan bahwa istilah "air yang terkontaminasi" tidak tepat. Air yang dilepaskan Jepang dari PLTN Fukushima adalah air olahan dengan Sistem Pemrosesan Cairan Canggih (ALPS).

Sejak Agustus tahun lalu, Jepang telah enam kali melepaskan air olahan ALPS. Jepang menyambut keterlibatan yang tidak memihak dan aktif dari IAEA melalui tinjauan jangka panjang yang ada dan pemantauan berlapis dengan partisipasi kolaboratif laboratorium analitis dari seluruh dunia, yang secara konsisten tidak menemukan anomali.

Pada Maret, Grossi mengunjungi Jepang untuk pertama kalinya sejak awal pelepasan tersebut, dan menegaskan kembali komitmen badan itu untuk memastikan bahwa air tersebut akan dilepaskan dengan aman, dengan kehadiran IAEA hingga tetes terakhir.

Pada April, Satuan Tugas IAEA, yang terdiri dari pakar IAEA dan internasional, juga mengonfirmasi bahwa pelepasan tersebut berjalan sesuai rencana.

Sementara itu, selain menegaskan kelanjutan pelepasan air olahan secara transparan, Kaifu juga menekankan perlunya menghormati dan melindungi independensi dan kewenangan badan tersebut.

Setiap upaya yang dilakukan untuk melemahkan mereka akan menyebabkan kerusakan besar pada kinerja badan tersebut, katanya.

"Delegasi saya sepenuhnya mendukung rancangan Laporan Tahunan untuk 2023 yang diusulkan dan yang secara objektif menggambarkan aktivitas IAEA pada topik tersebut," kata Kaifu.

Rekomendasi