ERA.id - Para pemimpin oposisi Israel mengecam pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres AS. Yair Lapid menyebut pidato itu aib sekaligus memalukan.
Pemimpin Partai Ada Masa Depan Yair Lapid mengungkapkan kekecewaan atas pidato Netanyahu di depan Kongres AS, Rabu (25/7). Lapid menyebut pidato Netanyahu sebagai aib bagi Israel.
"Aib! Satu jam berbicara tanpa mengucapakan satu kalimat pun: 'Akan ada kesepakatan penculikan'," tulis Lapid di X, dikutip Anadoulu, Kamis (25/7/2024).
Lapid juga menuduh Netanyahu gagal menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Selain Lapid, Wakil Ketua Knesset Evgeny Sova dari oposisi Partai Yisrael Beiteinu mengkritik kepemimpinan Netanyahu. Sova menyebut pidato itu harusnya merupakan pidato kemenangan, bukan permintaan bantuan.
"Jika dia bertindak melawan musuh tepat pada waktunya, pidato tersebut bisa saja merupakan pidato kemenangan, bukan permintaan bantuan," katanya.
Gilad Kariv, seorang anggota Knesset dari Partai Buruh, menggemakan sentimen kegagalan Netanyahu atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Kariv menilai Perdana Menteri Israel itu tidak mau mengakui dia bertenggung jawab atas kegagalan tersebut.
"Netanyahu tidak mengatakan satu hal pun yang penting tentang kesepakatan penyanderaan, tidak berkomitmen pada proses politik, dan, seperti biasa, tidak bertanggung jawab atas kegagalan 7 Oktober," ujar Kariv.
Naama Lazimi, yang juga merupakan anggota partai Lapid mengaku sulit berkata-kata atas pidato Netanyahu di depan Kongres AS. Dia pun menekankan tidak ada yang lebih penting dari pengembalian sandera.
"Tidak ada pidato yang lebih kuat daripada menyelamatkan nyawa dan kesepakatan untuk kembalinya para korban penculikan. Bawa mereka kembali sekarang, dan akan ada tepuk tangan di sini juga!” tegasnya.
Dalam pidatonya, Netanyahu secara singkat menyebutkan para tawanan tersebut, mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan keluarga mereka dan meyakinkan mereka bahwa dia tidak akan beristirahat sampai orang yang mereka cintai kembali ke rumah.
Sebelumnya, Netanyahu berbicara di depan sidang gabungan Kongres AS dan bersumpah untuk melanjutkan perang brutal di Gaza sampai “kemenangan total.”
Dia tiba di AS pada hari Senin dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joe Biden pada hari Kamis, diikuti dengan pertemuan dengan Wakil Presiden Kamala Harris.
Pada hari Jumat, Netanyahu akan bertemu dengan mantan Presiden Donald Trump di Florida sebelum kembali ke Israel pada Sabtu malam.