Kasus Panel Pintu Alaska Airlines Copot, Boeing Akan Jalani Sidang Dua Hari

| 06 Aug 2024 16:30
Kasus Panel Pintu Alaska Airlines Copot, Boeing Akan Jalani Sidang Dua Hari
Pintu Alaska Airlines copot (Dok. Istimewa)

ERA.id - Kasus panel pesawat Alaska Airlines Boeing 737 MAX yang copot pada Januari lalu menjalani proses penyelidikan. Para penyelidik Amerika Serikat akan menggelar sidang dua hari untuk menentukan fakta insiden tersebut.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), yang mengawasi penyelidikan tersebut mengatakan sidang kasus panel pintu Alaska Airlines yang copot itu akan dilakukan pada Selasa dan Rabu pekan ini. Sidang itu akan berlangsung di Washington, Amerika Serikat untuk menentukan fakta penyebab kecelakaan.

"Sidang di Washington bertujuan untuk menentukan fakta, keadaan, dan kemungkinan penyebab kecelakaan transportasi. Dan untuk membuat rekomendasi guna meningkatkan keselamatan transportasi," kata NTSB, dikutip AFP, Selasa (6/8/2024).

Berdasarkan video dari insiden itu menunjukkan masker oksigen tergantung di depan ruang pesawat yang menganga dari panel yang meledak tak lama setelah lepas landas. Panel pintu itu copot ketika pesawat berada di ketinggian sekitar 16.000 kaki.

Pesawat itu langsung kembali ke Portland dan mendarat dengan selamat, meskipun ada delapan orang yang mengalami luka ringan. NTSB segera meluncurkan penyelidikan insiden itu.

Berselang selama sebulan, NTSB menemukan fakta bahwa empat baut yang menahan panel hilang. Dari proses penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti, karyawan Boeing kedapatan melepas empat baut dari lokasi ini selama inspeksi di pabrik Renton di negara bagian Washington sebelum pengiriman pesawat Oktober lalu.

Sidang yang akan digelar pada Selasa dan Rabu ini akan mendengarkan kesaksian dari 15 orang yang dinilai bertanggung jawab. Mereka termasuk Elizabeth Lund, wakil presiden senior untuk kualitas di Boeing, di antara pejabat lain di perusahaan tersebut, serta pejabat dari pemasok utama Spirit AeroSystems, regulator Federal Aviation Administration, dan serikat pekerja masinis.

Wakil Presiden senior Boeing Elizabeth Lund sebelumnya dikecam oleh NTSB karena memberikan ringkasan terperinci tentang insiden tersebut kepada wartawan. Padahal, hasil dari penyelidikan itu bersifat rahasia.

NTSB saat itu menegaskan akan memberikan sanksi kepada Lund karena membagikan rincian penyelidikan yang sedang berlangsung itu.

"Lund merilis informasi investigasi nonpublik dan membuat spekulasi yang tidak berdasar tentang kemungkinan penyebab meledaknya penutup pintu pada tanggal 5 Januari, yang secara langsung menjadi masalah dalam penyelidikan yang sedang berlangsung," kata NTSB dalam surat tertanggal 27 Juni kepada CEO Boeing Dave Calhoun.

"Pengabaian terhadap peraturan dan aturan federal yang mengatur investigasi NTSB ini tidak dapat ditoleransi," sambungnya.

Sebagai imbas dari kebocoran hasil penyelidikan itu, NTSB mengatakan pihaknya memblokir Boeing untuk meninjau informasi yang dikumpulkan dalam investigasinya dan tidak akan mengizinkan perusahaan untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi lain di sidang tersebut.

Ketua NTSB Jennifer Homendy pada bulan Maret juga mengkritik tajam penanganan Boeing terhadap penyelidikan tersebut, dengan mengatakan dalam sidang kongres bahwa perusahaan tersebut menunda-nunda dalam memberikan dokumentasi penting dan saksi yang terlibat dalam pengerjaan pesawat tersebut.

Sidang hari Selasa diadakan saat Boeing menghadapi pengawasan ketat dari regulator setelah insiden bulan Januari dan setelah kesaksian kongres dari whistleblower yang mengatakan perusahaan menghukum pekerja yang mengemukakan masalah keselamatan sambil berusaha menutupi masalah tersebut.

Rekomendasi